TANJUNG REDEB,- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes Berau), Lamlay Sarie meminta orangtua membatasi buah hati mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman berkadar gula tinggi.
Hal ini untuk mencegah obesitas hingga diabetes melitus yang kasusnya di kalangan anak-anak kini meningkat.
Lamlay mengatakan, banyak faktor yang dapat menyebabkan anak terkena diabetes, satu di antaranya pola makan.
“Saat ini, pola konsumsi masyarakat, terutama generasi Z, lebih menyukai makanan cepat saji dan minuman kemasan dengan kadar pemanis yang tinggi,”jelasnya
“Edukasi harus terus digalakkan agar anak-anak dapat mengontrol konsumsi makanan cepat saji,”sambungnya.
Ia mengatakan, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevelensi diabetes melitus (DM) pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010.
IDAI mencatat 1.645 anak di Indonesia menderita diabetes dengan prevalensi 2 kasus per 100.000 anak.
“Hampir 60 persen dari penderita adalah anak perempuan,”bebernya.
“Berdasarkan usia, 46 persen penderita berusia 10-14 tahun dan 31 persen berusia di atas 14 tahun,” jelas Lamlay.
Itu sebabnya, Ia menekankan pentingnya peran orangtua dalam mengedukasi anak-anak mereka memilih makanan dan minuman yang sehat.
“Orangtua harus bisa mengedukasi anak-anaknya untuk memilih makanan dan minuman yang baik dan menyehatkan,” katanya. (*adv)