Reporter : Redaksi
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan Berau menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kesehatan Lingkungan (Kesling), yang melibatkan seluruh petugas Kesling dari Puskesmas di seluruh Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja para petugas Kesling dan mendiskusikan solusi untuk masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program tersebut.

“Ini adalah pertemuan rutin yang kami lakukan untuk memonitoring dan mengevaluasi, karena petugas Kesling memiliki beberapa indikator kinerja yang harus dipenuhi,” jelas Lamlay, Senin (4/11/2024).

Lamlay menjelaskan bahwa beberapa indikator kinerja petugas Kesling meliputi sanitasi lingkungan, seperti jumlah rumah yang sudah memiliki jamban sehat, akses rumah tangga terhadap air bersih, serta kebersihan rumah makan, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) UMKM, dan lainnya.

“Petugas Kesling memantau masalah sanitasi di rumah tangga, rumah makan, tempat umum, tempat pertemuan, dan tempat ibadah,” ungkapnya.

Sebagai daerah yang juga merupakan destinasi wisata, Berau membutuhkan perhatian khusus dalam hal sanitasi. Lamlay menambahkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi perlu terus ditingkatkan, terutama bagi pelaku usaha makanan yang perlu melengkapi izin usaha untuk memastikan kelayakan pangan yang aman dan bersih.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari evaluasi untuk penilaian Kabupaten Sehat. Jika ditemukan rumah tangga yang belum memiliki septic tank yang sesuai standar, petugas Kesling akan melakukan monitoring dan mencari solusi untuk masalah tersebut.

Namun, dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa kendala. Salah satunya adalah kurangnya tenaga kesehatan (nakes) yang dibutuhkan untuk mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Lamlay mengungkapkan bahwa pengangkatan petugas baru terkendala oleh regulasi dari MenPAN-RB.

“Beberapa petugas memang membutuhkan bantuan tenaga tambahan karena cakupan wilayah yang cukup besar. Misalnya, di wilayah perkotaan saja sudah banyak rumah tangga dan rumah makan yang perlu dipantau,” tutupnya. (*)