Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Lomba Motif Batik Berau yang digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional resmi berakhir, dengan penobatan Fika Nur Amanda (17), siswa dari SMAN 2 Berau, sebagai pemenang utama.

Karya Fika yang bertajuk “Flora dan Fauna Berau” berhasil menarik perhatian dewan juri dengan desain yang memadukan keindahan flora dan fauna di Bumi Batiwakkal.

Motif yang diusung oleh Fika menggambarkan keanekaragaman hasil tambak di Kampung Pegat Batumbuk, yang terdiri dari udang, daun mangrove, dan bunga mangrove.

“Batik ini dibuat dengan motif utama udang, menggambarkan hasil tambak di Pegat Batumbuk dari program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) yang dikembangkan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN),” ujar Fika kepada Berauterkini.co.id.

Fika juga menjelaskan bahwa motif daun dan bunga mangrove melambangkan upaya pelestarian mangrove yang dilakukan bersamaan dengan pengelolaan tambak udang.

Kesatuan desain ini menyampaikan dukungan terhadap program MESTI untuk tambak yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Kabupaten Berau.

WhatsApp Image 2024 10 31 at 18.42.18

Warna dasar coklat pada batik tersebut diambil untuk merepresentasikan warna perairan pertambakan di Kampung Pegat Batumbuk, sedangkan warna biru melambangkan habitat mangrove yang dapat tumbuh di perairan tepi sungai dan laut.

“Saya berharap motif yang sudah saya buat bisa diaplikasikan pada kain dan menjadi salah satu motif Batik Berau yang mendukung konservasi alam dan melestarikan kearifan lokal,” tambahnya.

Fika juga mengungkapkan bahwa, ini adalah kali ketiga ia mengikuti lomba desain batik Berau. Sebelumnya, ia meraih juara 1 pada tahun 2022 dengan desain motif mangrove Teluk Semanting dan juara 2 harapan pada tahun 2023 dengan motif Hiu Paus Pulau Derawan.

“Kini, saya kembali meraih juara 1,” ucapnya bangga.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita, mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba.

“Saya mengucapkan selamat kepada anak-anak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga semangat mereka bisa menjadi inspirasi bagi yang lain,” tuturnya.

Eva berharap kegiatan ini dapat mendorong generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan motif batik khas Berau.

Selain itu, diharapkan dapat menjadi ajang promosi budaya lokal, memperkuat identitas budaya, serta menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dalam keunikan Bumi Batiwakkal.(*)