Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Produksi sampah di Kampung Pulau Derawan capai 30 ton setiap bulannya. Meski begitu, sampah tersebut diklaim berhasil dikendalikan oleh pemerintah kampung Pulau Derawan.

Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika menjelaskan, dalam mengelola sampah pemerintah kampung mempekerjakan beberapa warga sebagai pengumpul sampah.

“Ada 6 warga yang kami pekerjakan melalui anggaran dana kampung (ADK), dan ada juga 4 orang dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Pengelolaan sampah ini sudah dilakukan sejak 2017 lalu,” katanya, Seni n (28/10/24)

Untuk mekanismenya, setiap rumah diberikan trash bag atau plastik sampah oleh pemerintah kampung dan dikumpulkan setiap Rabu dan Sabtu. Dengan begitu, secara tidak langsung mengedukasi warganya untuk tertib membuang sampah pada tempatnya.

Sampah yang sudah terkumpul, kemudian diangkut oleh para pekerja, dan ditempatkan di penampungan sementara.

“Estimasi kami per bulan itu 30 ton. Sampah itu diseberangkan menggunakan kapal ke Tanjung Batu dua kali dalam seminggu,” jelasnya.

Jumlah sampah tersebut dikatakannya masih dalam situasi hari normal. Dan akan semakin meningkat pada hari-hari libur. Terutama libur nasional.

“Kalau libur lebaran, atau tahun baru jumlahnya meningkat,” paparnya.

Adapun sampah yang dikumpulkan tidak hanya sampah rumah tangga, rumah makan, maupun penginapan atau resort saja. Tapi juga sampah kiriman yang hanyut ke pantai Derawan juga.

Apalagi, selain berfokus pada pengumpulan sampah produksi, pihaknya seminggu sekali juga melakukan pembersihan demi kenyamanan wisatawan yang datang.

“Kami komitmen menjaga kebersihan lingkungan Pulau Derawan. Karena kami juga rutin mengingatkan kepada masyarakat sebagai masyarakat pariwisata wajib menjaga kebersihan demi kenyamanan wisatawan yang datang,” pungkasnya. (/)