Reporter : Sulaiman
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB,- Netralitas para abdi negara menjadi sorotan serius Pjs Bupati Berau, Sufian Agus. Tak hanya yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun tenaga honorer atau pegawai tak tetap (PTT). Keduanya dilarang keras menunjukkan keberpihakan ke salahsatu pasangan calon (paslon) pada Pilkada 2024 ini.

Larangan ini diberlakukan bukan tanpa alasan, Sufian menyebut jika para ASN tersebut diberi pendapatan yang berasal dari APBD maupun APBN.

Sehingga diwajibkan mematuhi aturan perundangan yang berlaku terkait netralitas ASN.

“Honorer wajib untuk netral, karena penghasilannya dari daerah juga,” ucap Agus, Kamis (24/10/2024).

Dalam kunjunganya, ke setiap organisasi perangkat daerah (OPD), ia telah menitipkan pesan kepada setiap kepala dinas untuk mengawasi ‘anak buahnya’ selama pilkada ini berlangsung.

Dirinya tak menginginkan, citra pemerintah harus tercoreng karena ulah oknum ASN yang tak netral. Ia memahami, dirinya diberikan tugas oleh negara demi memastikan tindakan ASN tetap sesuai aturan.

“Jangan sampai tidak netral, reputasi sebagai abdi negara dipertaruhkan,” tegas dia.

Bukan hanya yang di sekitar sekretariat daerah, larangan itu juga berlaku bagi  kecamatan hingga kampung.

Sehingga, ia berpesan, agar tak ada oknum yang menyalahgunakan kewenangannya demi memberikan keuntungan pasangan calon alias paslon manapun.

“Tidak terkecuali, para kakam ini juga dibiayai daerah,” tegas Agus lagi.

Selama masa kampanye sebulan belakangan ini, dia mengaku belum mendapati potensi pelanggaran maupun laporan terkait netralitas ASN.

Kondisi tersebut, menjadi harapan Agus selama ia menjabat sebagai kepala daerah sementara di Bumi Batiwakkal.

“Jangan sampai ada,” ucapnya.

Ia tak memungkiri, bila mendengar kabar bila terdapat ‘anak buahnya’ yang diduga melakukan pelanggaran netralitas. Hanya saja, laporan tersebut belum secara resmi ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilu alias Bawaslu Berau.

Jika terbutkti, ia menyerahkan oknum tersebut diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Belum ada laporan resmi dari bawaslu terkait netralitas ini,” terangnya.

Dirinya berharap, sebulan lebih jelang pemungutan suara 27 November mendatang, kondusifitas di Berau tetap terjaga. Sama dengan suasana saat ini, dimana proses pilkada berjalan dengan damai dan aman.

“Semoga semua pihak dapat melancarkan hajatan tahunan ini,” harap dia. (*/ADV)