Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB, – Niat dan usaha seringkali menjadi kunci kesuksesan, sebuah prinsip yang dibuktikan oleh Nurhadi Pratama, seorang perantau asal Medan, Sumatera Utara.

Meskipun banyak yang menganggap sulit meraih keberhasilan di Kalimantan,

Tama (sapaan akrabnya) justru berhasil meraup pendapatan hingga belasan juta rupiah per bulan hanya dari berjualan rujak ulek, jajanan tradisional Indonesia.

Tama bersama istrinya merantau ke Bumi Batiwakkal pada awal tahun 2020. Setelah merasakan teriknya cuaca di Berau, ia melihat peluang bisnis yang menjanjikan.

“Cuaca panas di sini mengingatkan saya pada usaha rujak yang sudah saya jalankan di Medan,” ujar Tama saat diwawancarai oleh Berauterkini.co.id pada Jumat (18/10/2024).

Setelah hampir tiga tahun menetap di Berau, barulah niat usaha itu muncul pada tahun 2023. Dengan modal awal Rp 10 juta, Tama memulai usaha rujak buah yang ia jual menggunakan gerobak di Jalan Teuku Umar, Tanjung Redeb.

Rujak buahnya memiliki ciri khas tersendiri, yaitu bumbu yang merupakan resep asli dari Medan, ditambah dengan irisan pisang batu untuk memberikan rasa sepat.

WhatsApp Image 2024 10 16 at 18.10.28 1

Ia menggunakan buah segar seperti mangga, nanas, kedondong, pepaya, dan bengkoang.

“Cuaca panas membuat usaha ini semakin diminati,” tambahnya.

Tama juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya. Ia rajin mengunggah foto-foto rujak yang segar dan menggugah selera di Facebook dan Instagram. Strategi inipun sangat berhasil, ia mengakui banyak pelangganya yang mengetahui usahanya dari media sosial.

“Berkat promosi di media sosial, usaha rujak saya bisa dikenal banyak orang,” terangnya.

Dalam waktu setahun, Tama berhasil meraih omset yang cukup besar. Dengan harga jual seporsi rujak Rp 20 ribu, ia mampu menjual antara 50 hingga 100 porsi per hari.

Bahkan saat ini, usaha yang nyaris dua tahun ia tekuni tersebut dalam sehari, Tama menghabiskan 5 kilogram per jenis buah yang digunakan serta 10 kilogram gula merah.

“Kami pesan buah dari Berau, tapi terkadang kami harus membeli dari luar karena persediaan lokal tidak mencukupi,” jelasnya.

WhatsApp Image 2024 10 16 at 18.10.27

Untuk menambah peluang usaha, Tama juga mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas resmi. Ia mengaku mendapatkan bantuan dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau dalam proses pengurusan NIB.

“Alhamdulillah, pemerintah setempat sangat membantu,” tutupnya.

Kesuksesan Nurhadi Pratama adalah contoh nyata bahwa dengan niat dan kerja keras, peluang untuk meraih sukses selalu ada, bahkan di tengah tantangan yang dihadapi di daerah baru.(*)