Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB,- Pertemuan mantan Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK, dengan Calon Gubernur (Cagub) Isran Noor beberapa hari lalu membuat tanda tanya.

Wajar saja, Makmur sebagai kader Gerindra yang merupakan salah satu partai pengusung pasangan calon (Paslon) Gubernur Kaltim, Rudi Mas’ud-Seno Aji, adalah rival Paslon Gubernur Isran Noor-Hadi Mulyadi di Pilgub Kaltim 2024 ini.

Pertemuan itu dilakukan di sela-sela kunjungan Isran Noor ke Berau, pekan lalu, dalam rangka berkampanye dan pengukuhan tim kampanye di Bumi Batiwakkal.

Dikonfirmasi, Wakil Ketua Timses Provinsi Kaltim, Abdul Waris, tak menampik adanya pertemuan tersebut. Dia mengatakan bahwa keduanya bertemu di sela-sela kegiatan Isran-Hadi usai pengukuhan tim pemenangan atau tim kampanye di Berau.

“Benar. Pertemuan Pak Isran dan Pak Makmur saat itu, dalam rangka bersilaturahmi. Sekaligus makan siang bersama,” paparnya.

Memang, kata dia, pertemuan kedua tokoh tersebut ramai diperbincangkan di berbagai media massa. Apalagi, keduanya pernah sama-sama menjadi pimpinan, Isran-Hadi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, sementara Makmur HAPK pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kaltim di awal periodenya.

Dengan posisi itu, otomatis komunikasi keduanya sangat intens dalam mewujudkan Kaltim berdaulat saat itu.

Bahkan sebelum menuju provinsi, mereka juga sama-sama pernah memimpin dua kabupaten yang bertetangga, Pak Makmur sebagai Bupati Berau dan Pak Isran sebagai Bupati Kutim. Wajar ketika Isran ke Berau menemui Makmur sebagai seorang sahabat.

“Ya, namanya sahabat sejati, masa tidak boleh bertemu,” tutur Waris, yang juga anggota DPRD Berau ini.

Yang jelas, tambah dia, hati dan pikiran keduanya memiliki kesamaan terkait bagaimana Kaltim ke depan.

“Mereka berdua sama mengharapkan Kaltim lebih maju dan pembangunan lebih merata. Pahamlah ikam?” katanya, menirukan slogan Isran.

Dia menyebut, sebagai orang Berau dan orang Kaltim, tidak pernah lupa bagaimana proses pergantian Makmur HAPK dari Ketua DPRD. Di mana saat itu, Isran menjadi orang terdepan yang membela dan mendukung Makmur tetap dengan posisinya.

“Waktu itu, Isran tidak menandatangani surat usulan pergantian ketua DPRD ke Depdagri sebagai pembelaannya kepada Pak Makmur,” pungkasnya. (*)