Foto: Ketua Komisi II DPRD Berau Andi Amir

TANJUNG REDEB,- Harga sawit terus turun. Petani Sawit di kabupaten Berau turut merasa was-was jika sewaktu- waktu harga Tandan Buah Segar (TBS) terus melorot. Apalagi saat ini harga TBS sudah di kisaran Rp 1000 perkilonya. Harga ini berada jauh dibawah harga sawit yang ditetapkan Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim jatuh di harga Rp2.800 perkilonya.

Penurunan harga ini memancing perhatian Ketua Komisi II DPRD Berau, Andi Amir angkat bicara. Menurutnya, ada faktor-faktor yang menghalangi harga sawit masih fluktuatif diantaranya pembahasan kebijakan hukum oleh Menteri Kemaritiman dan Investasi serta Menteri Perdagangan belum usai.

“Terkait harga sawit dikisaran tersebut memang pembahasan kebijakan hukumnya di menteri perdagangan belum tuntas,” ujar Andi Amir.

Upaya asosiasi petani sawit Indonesia saat ini tengah menghadap kepada pemerintah pusat untuk membahas masalah tersebut. Selain itu, dengan dilantiknya Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan juga diharap mampu stabilkan harga sawit.

“Ya mudahan juga kita harap dengan dilantiknya Ketum PAN pan Zulhas bisa mengangkat harga sawit lagi,” tambahnya.

Dirinya berharap, masyarakat Berau terutama petani sawit di Berau bisa bersabar dengan fenomena ini. Di prediksi, dalam satu atau dua minggu kedepan harga sawit ditaksir akan normal kembali.

“Saya baca di berita juga, dalam waktu dekat harga sawit akan distabilkan lagi,” tuturnya.

“Jadi satu atau dua Minggu akan normal lagi,” sambungnya.

Dikatakannya, sesuai dengan rencana Menteri Kemaritiman dan Investasi dalam beberapa waktu kedepan untuk menstabilkan pengiriman CPO maka Disbun Kaltim akan menyesuaikan kembali harga sawit.

“Kita tunggu saja, saya harap masyarakat bisa bersabar,” tandasnya(*/adv)