Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB,- Politisi wanita dari Partai Golongan Karya (Golkar) Elita Herlina menjadi contoh nyata peran wanita  dalam membangun daerah melalui kursi legislatif. Ia diketahui menjadi anggota DPRD Berau sejak 2009 hingga saat ini. Artinya, ia hampir 20 tahun mengawal pembangunan daerah.

Sebagai politisi perempuan yang Agustus 2024 lalu dilantik sebagai anggota DPRD periode 2024-2029 untuk ke-4 kalinya. Ia menyebut, keterlibatan para perempuan dalam membangun daerah, khususnya di Kabupaten Berau jangan dianggap remeh.

Saat ini kata dia, sudah banyak perempuan yang telah berkontribusi melalui berbagai bidang. Mulai dari pelaku UMKM, swasta, pengusaha hingga sektor lain.

Bahkan, saat ini banyak perempuan-perempuan yang menduduki posisi strategis di pemerintahan, seperti Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK), Dinas Perkebunan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi, hingga Asisten III Setkab Berau dijabat oleh kaum perempuan.

“Termasuk bupati kita juga seorang perempuan. Ini sudah cukup membuktikan dalam bekerja peran perempuan sudah setara dengan laki-laki,” katanya.

“Presiden kelima kita juga perempuan. Gubernur Jawa Timur juga perempuan. Jadi kaum perempuan ini jangan dianggap sebelah mata,” sambungnya.

Meski ia menyebut peran perempuan tak boleh dianggap enteng, namun ia mengakui ditingkat DPRD Berau, kaum perempuan belum memenuhi keterwakilan 30 persen. Jika anggota dprd berau 30 orang maka seharusnya perwakilan perempuan itu 9 orang.

“Sementara kita hanya 5 orang. Jadi belum mencukupi memang. Karena seharusnya 9 orang,” katanya.

Memang kata dia, dalam urusan rumah tangga dan ibadah seorang imam adalah laki-laki. Namun dari sisi pelayanan publik dan penyambung lidah masyrakat itu semua memiliki hak yang sama termasuk perempuan.

“Ini yang harus kita pahami. Apalagi saat ini, pemerintah tengah memperjuangkan kesetaraan gender. Agar wanita juga dapat mengambil porsi yang sama dalam berbagai bidang,” jelasnya.

Perempuan yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Berau pada periode 2009-2014, dan Wakil Ketua DPRD Berau periode 2014-2019, ini berharap, dengan hadirnya kaum perempuan di kancah politik maupun di pemerintahan daerah di Bumi Batiwakkal dapat memberikan hal positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Bahkan, dirinya juga berkomitmen akan terus berusaha membawa aspirasi masyarakat Berau, khususnya kaum perempuan agar bisa lebih maju. Baik dari sektor kesejahteraan, pendidikan, hingga kesehatan.

“Dengan kehadiran kaum perempuan di legislatif maupun eksekutif, maka kebijakan yang dikeluarkan juga bisa lebih adil untuk perempuan. Apakah itu terkait dengan peningkatan ekonomi masyarakat, ataupun hal lainnya yang berdampak langsung dengan pembangunan daerah dan masyarakatnya,” pungkasnya. (*)