Foto: Nurul saat memperlihatkan catatan panggilam telepon dari nomor tak dikenal
TANJUNG REDEB, -Seorang ibu rumah tangga berinama Nurul, geram dengan ulah seseorang yang melakukan panggilan telepon kepada anaknya. Pasalnya panggilan video itu saat diterima memamerkan alat kelamin pelaku.
Sementara anak perempuannya yang masih kelas 1 sekolah dasar itu tidak tahu apa-apa langsung melihat gambar tak senonoh tersebut.
“Dia menelpon, video call sama anak saya pas lagi main-main HP, pas anak saya angkat dia memperlihatkan alat kelaminnya, juga ada video-video tidak senonoh,” ungkapnya kepada awak media.
Nurul mengaku geram dengan perbuatan orang tersebut. Saat ditanya apakah kenal dengan pelaku, ia mengaku tidak mengenal sama sekali, dan juga tidak terdaftar dalam kontak HPnya.
“saya tidak tahu orang mana,” jelasnya.
Aksi kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur, tidak hanya terjadi secara psikis saja. Melainkan juga dapat melalui media sosial anak.
Dirinya juga sempat, menanyakan kepada anaknya, perihal nomor pelaku. Namun dari pengakuan anaknya, nomor tersebut yang pertama melakukan panggilan. Memang anaknya cukup aktif bermain salah satu media sosial. Dan kerap memberikan nomornya, ke teman-temannya.
“Anak saya pikir, yang minta itu perempuan, jadi dikasih. Namanya baru delapan tahun, dan belum ngerti apa-apa. Tiba-tiba video call langsung seperti itu,” tuturnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Ferry Putra Samodra mengaku sudah mendapat kabar adanya kejadian kejahatan seksual melalui panggilan video menggunakan media sosial.
Menurutnya, dengan semakin canggihnya teknologi sekarang, kejahatan-kejahatan tersebut cukup mudah dilakukan.
Terkait kejadian itu, diduga nomor tersebut merupakan nomor nyasar, dan ingin berbuat hal yang tidak baik. Karena korbannya masih di bawah umur, dan belum mengerti apa-apa, maka setiap pesan pelaku itu direspon.
“Ini yang membuat pelaku bertindak lebih jauh. Kami meminta, setiap orang tua lebih waspada lagi. Karena ini cukup meresahkan,” katanya.
Untuk dirinya meminta kepada seluruh orang tua di Kabupaten Berau, untuk lebih waspada dan selalu mengawasi anak-anaknya ketika menggunakan gadget. Jangan sampai, fungsi gadget yang semakin canggih disalahgunakan untuk berbuat hal yang dilarang.
“Terutama anak yang masih berada dalam pengawasan orang tua. Harus berhati-hati,” pungkasnya.(*)
Editor: Rengkuh