Reporter : Sulaiman
|
Editor :

TANJUNG REDEB – Jembatan Sambaliung, di wilayah Kabupaten Berau kini semakin cantik. Setelah dipasangi lampu tematik, kini jembatan penghubung 6 kecamatan di “Bumi Batiwakkal” itu diberi hiasan elemen estetis.

Menjadi pembeda dari Jembatan Sambaliung saat belum direnovasi setahun lalu. Kini jembatan itu laik menjadi pilihan untuk bersantai di kawasan Jalan Pangeran Diguna dan sekitarnya.

Sabtu (21/9/2024) malam Minggu, Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, ditemani Bupati Berau, Sri Juniarsih, dan jajaran petinggi PT Berau Coal hadir untuk meresmikan jembatan yang jadi ikon baru Kabupaten Berau tersebut.

Bupati Sri Juniarsih, membocorkan latar belakang dari dibuatnya ikon baru kawasan perkotaan ini. Diatakan, ide munculnya penambahan ornamen estetik itu setelah dirinya bersama Akmal Malik, bertolak dari Pulau Maratua menuju Dermaga Sanggam beberapa bulan lalu.

23A JEMBATAN

Saat itu, muncul ide untuk menambah hiasan agar lebih mempercantik Jembatan Sambaliung, menggunakan keahlian dari seniman bernama John Martono.

“Ini ide muncul sepulang dari Maratua. Ada ide itu dan kami obrolkan serius,” kata Umi Sri-sapaannya.

Umi bersyukur kolaborasi apik dari Pemprov Kaltim, Pemkab Berau, hingga perusahaan di Berau menghasilkan mahakarya yang bisa menjadi sarana hiburan warga Berau.

“Terimakasih banyak atas kerjasama ini,” ucapnya.

Umi Sri berharap, dengan terbangunnya ikon baru di jembatan Sambaliung itu, dapat menjadi sarana penunjang ekonomi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Berau, termasuk para pelaku ekonomi kreatif (ekraf).

23A JEMBATAN 3

Status Berau sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), dapat menjadi destinasi wisata premium pilihan nantinya.

“Akan banyak keuntungan bagi ekonomi masyarakat, dalam pembangunan objek wisata di Berau ini,” ujar Umi.

Direncanakan akan menetapkan kawasan tersebut sebagai wisata pilihan di wilayah perkotaan. Selain dapat berkunjung di Tepian Sungai Segah, juga dapat berkunjung ke kawasan wisata Jembatan Sambaliung.

Umi melirik beberapa kota besar di Indonesia, dimana terdapat kawasan wisata di wilayah sungai. Membangun amfiteater yang bisa tempat pertunjukan kesenian daerah.

“Jadi bisa dipakai untuk kegiatan formal maupun informal,” ucapnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim, menyatakan pembangunan itu berkaitan dengan keinginan Pemprov Kaltim untuk menjadikan Berau sebagai kawasan wisata premium.

“Kita pengen sisi premium wisata Berau ini muncul, jadi spot pilihan saat ingin liburan,” ucapnya.

Kawasan Ibu Kota Berau, Tanjung Redeb, harus menjadi pilihan para wisatawan untuk tetap bisa liburan selain ke pulau-pulau. Harus ada pilihan kala wisatawan tidak bisa menyeberang ke pulau, saat ombak laut tidak bersahabat.

“Seperti saya saat ini, tidak jadi ke Maratua, karena ombak tinggi. Jadi harus keliling tanjung, untuk tetap bisa berwisata,” ungkapnya.

Akmal pun berpesan kepada Pemkab Berau, untuk terus membangun ruang publik yang bisa menjadi pilihan warga saat berakhir pekan. Sebab, itu menjadi ukuran kebahagiaan para warga.

“Jadi tidak perlu dikasih uang. Warga ini cukup diberi sarana hiburan, pasti sangat senang,” ujarnya.

Di akhir, agenda itu pun ditutup dengan penandatanganan prasasti dan pemencetan tombol sirine sebagai penanda diresmikannya ikon baru di Jembatan Sambaliung tersebut. (*adv)