TANJUNG REDEB – Turis asing asal Jerman, larut dalam semaraknya gelaran lomba kuliner tradisional Ancur Paddas dan Puncak Rasul, di GOR Pemuda Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Selasa (17/9/2024).
Sebanyak 42 peserta dari instansi pemerintah hingga komunitas pun turut meramaikan lomba kuliner tradisional tersebut.
Kedatangan para turis itu disengaja. Annisa, warga asli Berau yang saat ini menetap di Jerman, membawa tiga koleganya dari Jerman yang berdomisili di Jerman saat ini.
Sengaja balik ke Berau untuk menyaksikan kemeriahan rangkaian Hari Jadi ke 71 Berau dan 214 Tanjung Redeb.
Nisa datang bersama suaminya, Tassilo Karge. Bareng dengan keluarganya, Elisabeth Karge dan Klaus Müller. Menghabiskan waktu liburan sepanjang September 2024 ini di Berau.
Kehadiran para turis itu pun membuat senang Bupati Berau, Sri Juniarsih. Saat sambutan, dikatakan, bahwa sudah seharusnya Berau kedatangan banyak tamu dari luar negeri untuk menyaksikan semaraknya perayaan Hari Jadi “Bumi Batiwakkal” dan Kota Sanggam (sebutan lain Tanjung Redeb)
“Selamat datang di Berau, ke depan harus semakin banyak turis yang berkunjung,” ucapnya.
Ancur Paddas dan Puncak Rasul pun disebutnya, sudah layak dikenal kalangan umum. Selain soal rasa yang enak, makanan khas kesultanan itu, menawarkan kekayaan cerita panjang dari berdirinya “Bumi Batiwakkal”.
“Ini yang bisa kita bumikan, kenalkan ke seluruh kalangan. Ini kekayaan daerah,” ucapnya.
Pihaknya senang dengan antusias warga. Saat menanti dibagikannya jajanan tradisional. Kue tradisional itu ludes tidak sampai hitungan menit.
Bupati Sri menganggap, kecintaan warga Berau atas olahan makanan tradisional benar menjanjikan. Bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, sebab pasarnya sudah ada.
“Luar biasa, ya. Tidak sampai satu menit, itu sudah habis diambil semua di meja. Terimakasih atas antusiasnya,” ucapnya.
Ke depan, Bupati Sri meminta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, untuk bisa lebih menggenjot promosi kegiatan daerah hingga September ini, sebab antusias warga dan wisatawan sangat tinggi.
“Sebulan sebelumnya, harus sudah kencangkan promosinya, biar efek domino ke UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) semakin terasa,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengatakan saat ini pihaknya telah mencoba kerja sama dengan perhotelan di Berau untuk menjadi juri dalam gelaran lomba ini.
Dengan harapan, Ancur Paddas dan Puncak Rasul dapat menjadi pilihan untuk sajian sarapan atau makan siang di setiap hotel di Berau.
“Ini salah satu upaya melestarikan kuliner lokal,” katanya.
Ke depan, ditargetkan wisatawan asing yang datang ke Berau semakin beragam, mulai dari daratan eropa hingga asia. Tentunya lewat kinerja dinas untuk lebih menggencarkan promosi wisata di event berskala nasional maupun internasional.
“Setiap tahun agenda promosi pasti kami lalukan. Ke depan, intensitasnya semoga semakin tinggi,” harapnya.
Dalam gelaran lomba itu, TP PKK Berau berhasil menjadi juara pertama untuk lomba pembuatan Puncak Rasul. Sementara untuk kuliner Ancur Paddas, diraih oleh IAD Berau. (*)