Reporter : Sulaiman
|
Editor :

TANJUNG REDEB – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh subur dalam setiap gelaran hajatan akbar daerah. Situasi itu terpantau dalam gelaran acara rangkaian peringatan Hari Jadi ke 71 Berau dan 214 Tanjung Redeb, Kabupaten Berau beberapa pekan belakangan ini. Bupati Sri Juniarsih bilang, ke depan dibuat lebih meriah lagi

Contoh saja event akbar yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Berau EXPO 2024. Dimana terdapat hampir 219 lapak UMKM yang menjajakan jajanannya kepada pengunjung EXPO.

Dalam 10 hari penyelenggaraan, berdasarkan catatan pemerintah terdapat 150 ribu pengunjung. Rata-rata pengunjung belanja ke UMKM senilai Rp15 ribu per hari.

Bila ditotal, angka transaksi pengunjung ke UMKM mencapai Rp15 miliar, meningkat sampai 50 persen dari nilai transaksi pada tahun sebelumnya.

Kemudian, ada pula event budaya yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau beberapa waktu lalu. Hadir di saat yang tepat, para pelaku UMKM pun kebanjiran pembeli. Dengan nilai rata-rata pendapatan berkisar, Rp500 ribu sampai Rp2 juta dalam sehari kegiatan.

Menyadari realitas tersebut, Bupati Sri menegaskan, ke depan Pemkab Berau mesti komitmen dalam memastikan gelaran event akbar dapat dihadirkan dengan lebih meriah.

“Ini sudah jadi kunci kita untuk menghidupkan ekonomi mikro di daerah. Maka itu, harus lebih intens lagi,” kata perempuan yang akrab Umi Sri.

Dikatakan, pemerintah melalui organisasi perangkat daerah (OPD), akan lebih cermat dalam menentukan event yang dapat berdampak luas terhadap industri UMKM di “Bumi Batiwakkal”.

Tentunya dengan formula event yang lebih beragam dan menarik. Harapannya, pengunjung tidak hanya datang dari Berau saja, namun bisa menarik wisatawan domestik hingga mancanegara.

“Itu pekerjaan rumah ke depan. Dengan kerja sama yang baik, saya yakin ini bisa terwujud,” katanya optimis.

Warga Berau pada umumnya, sambungnya, menginginkan hiburan. Sehingga penting disajikan acara yang bisa menarik minat semua kalangan, mulai dari generasi Z hingga Boomer.

“Semuanya harus bisa menikmati. Ini yang harus lebih sering digelar,” tandasnya.

Umi mengungkapkan, di sisi lain pemerintah pun mesti berbenah dengan melihat bagian penting yang mesti dievaluasi, terutama dalam hal teknis acara yang harus bisa seminimal mungkin terjadi kesalahan oleh penyelenggara.

“Tidak ada gading yang tak retak. Itu akan dievaluasi, agar lebih baik ke depan,” inginnya.

Umi Sri berpesan, agar ke depan Disbudpar Berau dapat memastikan setiap event yang masuk dalam kalender event daerah, dapat diisi dengan hiburan yang asli milik daerah, agar mendapatkan dukungan besar dari pemerintah pusat. (*adv)