TANJUNG REDEB,– Anggota DPRD Berau, Arman menyoroti kondisi olahraga Berau yang dinilai masih minim perhatian. Terutama atlet-atlet yang berlaga di PON Sumut-Aceh 2024.
Dijelaskannya, ada 74 atlet, pelatih dan manager asal Berau yang ikut serta membela kontingen Kaltim di PON 2024. Namun, mayoritas tidak mendapatkan uang saku dan dan biaya transportasi dari pemerintah, atau Dispora Berau.
“Pemberian biaya transportasi dari Berau ke provinsi dan uang saku itu harusnya ada, mengingat itu tidak dianggarkan dari KONI Kaltim. Sementara, atlet dari Balikpapan dan Kutim mendapatkan itu dari KONI dan Pemkabnya,” jelas pria yang juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Harian KONI Berau, Senin (09/09/2024)
Menurutnya, pemberian uang transportasi dari Berau ke Samarinda, dan uang saku itu merupakan bagian dari perhatian pemerintah daerah dalam mendukung prestasi para atlet Bumi Batiwakkal di PON 2024.
Apalagi, atlet-atlet ini jelas Arman, tidak serta merta dipilih dan ikutsertakan dalam kontingen Kaltim. Melainkan melakui seleksi ketat.
“Mereka ini aset Berau, dan harus kita perhatikan dengan baik. Belum lagi, perhelatan multi event Porprov Kaltim hanya tinggal kurang lebih 2 tahun lagi,” katanya.
Arman sendiri juga ditunjuk menjadi manajer untuk mengakomodir puluhan atlet Berau yang menjadi bagian dari Kontingen Kaltim. Terkait uang saku dan transportasi tersebut, dirinya juga sudah menyampaikannya ke Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau saat bertemu di Bandara.
“Menurut pak Sekda, harusnya hal seperti ini diingatkan. Karena ini menjaga loyalitas atlet dengan daerahnya,” katanya.
Saat ini, untuk anggaran pembinaan olahraga sekarang berada di ranah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau. Sehingga kata dia, perlu ada tindakan jemput bola untuk mendukung karir atlet ke jenjang lebih tinggi.
“Ini harus dilakukan ke depannya. Saya kira anggaran itu ada, tapi itu dari keseriusan pemerintah lagi, mau apa tidak mendukung insan olahraga berprestasi,” pungkasnya. (adv)