Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Pembangunan fisik Gapura Selamat Datang di kilometer  5 yang juga merupakan pintu gerbang tanda batas provinsi, kabupaten ataupun kota sudah mencapai 90 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengembangan Pemukiman Penataan Bangunan Jasa Konstruksi (P3BJK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi, mengatakan saat ini sedang dilaksanakan pemasangan Allumunium Composite Panel (ACP).

“Progresnya sudah 90 persen. Sekarang sedang dilakukan pemasangan ACP di sayap kiri dan kanan gapura,” jelasnya kepada berauterkini.co.id di kantornya, Selasa (27/8/2024).

Gapura Selamat Datang itu dibangun dengan nilai-nilai estetika dan ciri khas dari masing-masing daerah, dengan ciri khas konsep desain Arsitektur Neo-Vernacular yang memiliki prinsip mempertimbangkan peranserta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, lingkungan dan alam.

28A GAPURA 3

“Untuk Bangunan dasar dari balok yang memiliki kesamaan bentuk atap dari dua Kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung,” ungkapnya.

Bangunan Sayap menyerupai cincin, melambangkan sebagai pengikat kerukunan dan keselarasan antara dua kesultanan.

Untuk bangunan keseluruhan menyerupai bentukan dari penyu yang merupakan salah satu lambang Kabupaten Berau dan penambahan videotron sebagai alat informasi kepada masyarakat.

Adapun ukuran videotron yang di pasang ukurannya 8 x 4 meter dan sesuai dengan perencanaan rangka baja, dipilihlah skin cover bahan dasar Allumunium Composite Panel (ACP).

28A GAPURA 2

Pemilihan ini, kata Junaidi, selain mudah dibentuk juga perawatannya juga mudah.

Dijelaskannya, selama pengerjaan berlangsung kendala yang dialami yaitu kepadatan arus lalu lintas, sehingga perlu ada rekayasa lalu lintas dan pekerjaan di area terbuka dipengaruhi cuaca hujan.

“Kendalanya, ketika cuaca hujan. Para pekerja harus berhenti dulu gara terhindar dari bahaya yang tidak kita inginkan,” terangnya.

Junaidi menjelaskan, pengerjaan bukan terlambat, namun pada pekerjaan tahap pertama anggaran tidak mencukupi jika harus dikerjakan hingga tuntas.

Dengan tambahan anggaran pada tahun ini, diharapkan pekerjaan bisa selesai pada akhir tahun.

“Anggaran yang digelontorkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 tidak full sesuai DED, perkiraan selesai total di Desember 2024,” jelasnya memprediksi.

Pada pengerjaan tahap pertama,  APBD 2023 digelontorkan senilai Rp2,4 miliar. Tahap 2 pada APBD 2024 Rp1,8 miliar.

“Ada tambahan anggaran pada APBD perubahan 2024 untuk pekerjaan finishing dan spesial lighting,” terang Junaidi. (*)