TANJUNG REDEB,– Tidak mudah bagi seorang politisi, memiliki karir konsisten terpilih sebagai anggota DPRD berturut-turut. Namun, bagi Rudi Parisian Mangunsong (Rudi Mangunsong) hal itu bukan perkara sulit.
Kader PDI Perjuangan ini, bahkan konsisten terpilih sebagai anggota DPRD Berau sejak era reformasi yakni tahun 1999 hingga Pileg 2024 pada Februari lalu.
Kecermalangan karir politiknya pun patut diapresiasi. Hal itu, tak terlepas dari kinerja apiknya dalam mewakili aspirasi warganya.
Ditemui usai pelantikan pada Senin (19/8/2024), Rudi mengatakan telah menjadi anggota DPRD Berau 6 periode. Yakni pada periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024, dan periode 2024-2029.
“Saya masih berada di sini dari 1999, itu karena masyarakat masih percaya, dan mempercayakan harapan mereka kepada saya,” kata pria kelahiran Juli 1974 ini.
Dia juga menyebut, selama menjabat sebagai perwakilan masyarakat, dirinya sama sekali tidak punya visi atau misi apapun untuk dilakukan. Selain mengemban visi misi masyarakat, yang sudah memilihnya sebagai wakil mereka di legislatif.
“Wakil rakyat tak punya visi-misi. Yang (punya) visi misi itu rakyat. Dan masyarakat, sudah memberikan amanahnya kepada kami selaku anggota DPRD. Itu yang sekarang ada dipundak saya,” terangnya.
“Semoga dukungan ini dapat menjadi semangat kami memperjuangkan keinginan mereka,” lanjutnya.
Pria yang menghabiskan lebih dari setengah umurnya sebagai anggota DPRD ini menyebut, banyak aspirasi ataupun amanah yang disampaikan konstituennya. Seperti pendidikan yang belum sempurna.
Belum lagi pelayanan kesehatan juga belum sepenuhnya maksimal, hingga penyerapan ketenagakerjaan juga belum sempurna bagi pekerja lokal.
Dirinya berkeinginan, terkhusus dunia pendidikan di Kabupaten Berau, dapat melahirkan anak-anak yang dapat bersaing dengan dunia luar.
“Terutama ketika pendidikan sudah masuk dalam ranah digital, kita juga sudah siap. Inilah yang akan diperjuangkan,” katanya.
Dirinya sedikit membuka “rahasia”, bagaimana caranya menjaga agar tetap dipercaya sebagai wakil rakyat. Dia menyebut, sebagai wakil rakyat, harus aktif turun kelapangan bertemu dan duduk bersama.
“Sesuai dengan namanya wakil rakyat, harus banyak bersama dengan rakyat makan bersama, menangis bersama dan tertawa bersama rakyat,” paparnya.
“Panen jeruk bersama, memancing bersama, main gaple juga bersama rakyat. Tidak harus formal,” tambahnya.
Bahkan dalam seminggu, dirinya bisa bertemu dengan konstituenya 3 sampai 4 kali. Bahkan, tak jarang dalam seminggu dirinya lebih hanyak bertemu dengan pemilihnya dibanding keluarganya.
“Apalagi sebagai “penganut” ajarannya Bung Karno, mensejahterakan keluarga itu penting. Tapi memberikan kesejahteraan kepada masyarakat jauh kebih penting,” jelasnya
“Itu yang selalu kami pegang dari founding father (Pendiri bangsa) kita,” sambungnya.
Dirinya pun mengakui, bahwa seorang politisi khususnya wakil rakyat, harus bisa membagi waktu antara konstituen dan keluarga.
Dia menyebut, hal itu menjadi salah satu bagian dari resiko. Namun hal itu, tidak menjadi masalah bagi dirinya.
“Nikmatin saja. Seberapa pun waktu yang bisa kita bagi, semua pasti ada jalannya,” pungkasnya. (/)