Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Kurang dari sebulan proses pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Redeb, di Jalan Sultan Agung, mengalami penambahan progres yang relatif rendah. Mencapai 9 persen dari total progres 43 persen saat ini, per Selasa (13/8/2024).

Diberitakan sebelumnya, pada 18 Juli lalu, progres pembangunan rumah sakit baru itu mencapai 34 persen. Pengerjaan sudah sampai tahap konstruksi bangunan lantai 3 menuju lantai 4 atau lantai paling atas.

Diketahui pula proyek prestisius tersebut, telah dikerjakan sejak 14 Juli 2023 lalu, dan akan berakhir masa kontrak pada 31 Desember 2024 nanti, setara 536 hari. Proyek itu digarap oleh PT MAM Energindo KSO PT JA. Dengan nilai kontrak sebesar Rp249 miliar. Dimana anggaran tersebut bersumber dari APBD Berau.

Kepada awak media, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan RSUD Tanjung Redeb, Erwin, mengatakan bila menilik pada pengerjaan yang dianggap relatif sederhana, untuk capaian progres dinilai relatif rendah. Dimana selama 396 hari pengerjaan baru mencapai setengah dari target konstruksi bangunan.

“Memang kalau dinilai dari progresnya untuk pekerjaan sederhana, relatif terlambat,” kata Erwin, ditemui awak media di lokasi proyek.

Hanya saja jika dinilai secara detil pengerjaan, mulai dari mechanical, electrikal dan plumbing (MEP) atau kelengkapan fungsi gedung, sudah mencapai sekitar 43 persen. Sementara, penilaian progres 57 persen berada di struktur bangunan dan sisi arsitektur.

“Nah, kalau struktur kan kita bisa nilai, ini sudah hampir selesai,” ucapnya.

Namun Erwin menegaskan bahwa progres saat ini sudah sesuai dengan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Sehingga tak ada progres yang meleset dari hitungan saat awal perencanaan.

“Ini sudah sesuai jadwal,” ungkapnya.

Disampaikan, progres nampak kecil saat ini diakibatkan proses pengiriman material bangunan yang sedang dalam perjalanan. Seperti lift hingga genset. Saat barang tersebut datang, ia yakin progres akan semakin tinggi.

Diperkirakan, pada September mendatang alat yang dipesan tersebut telah tiba dan siap untuk diinstalasi alias dipasang.

“Kalau itu sudah terpasang semua, progres akan semakin besar,” kata Erwin.

Diterangkannya, proses pematangan lahan pun cukup memakan waktu. Dimana saat awal digarap, lahan tersebut masih dipenuhi dengan pepohonan dan berada di atas gunung. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikannya.

“Kalau semua alat itu datang, progres akan signifikan,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih, saat melakukan tinjauan lapangan sebelumnya, meminta agar bangunan utama rumah sakit baru tersebut rampung pada Desember mendatang, agar tahap pembangunan selanjutnya dapat berjalan sesuai dengan target pemerintah daerah.

“Ke depan akan dibangun rumah singgah dan rumah untuk dokter, dengan konsep rumah sakit hijau,” terang perempuan yang akrab disapa Umi Sri tersebut. (*)