Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Berau, hingga Juli 2024, tercatat ada 13 orang di “Bumi Batiwakkal” menjadi mualaf  atau memeluk Agama Islam.

Hal ini dibeberkan Kepala Seksi (Kasi) Bimas Islam, Misbahul Ulum, yang mengungkapkan berdasarkan data yang ada, itu belum termasuk catatan dari Kantor Urusan Agama (KUA) yang berada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Berau.

Dimana, jika digabungkan setiap tahun ada puluhan orang yang memeluk Agama Islam di Berau.

“Tahun lalu, ada 20 orang yang masuk Islam di Kabupaten Berau,” ungkap Misbahul Ulum, Selasa (13/8/2024).

Ada tren positif dalam hal ini, namun ditegaskannya, tidak ada unsur paksaan agar orang mau memeluk Agama Islam. Murni keinginan dari masing-masing individu.

14E MUALAF 2
BUAT PERNYATAAN : Kasi Bimas Islam, Misbahul Ulum, menegaskan tidak sembarangan mau masuk Agama Islam, mereka harus membuat pernyataan diatas materai. (foto: ist)

“Orang mualaf biasanya dewasa, di atas 17 tahun. Kalau di bawah umur, kita minta agar orangtuanya hadir,” jelasnya.

Hanya saja, alasan terbanyak orang mualaf, lantaran ingin melangsungkan pernikahan dengan orang yang beragama Islam, baik itu pihak laki-laki atau perempuan.

Selain alasan pernikahan, banyak juga yang mengaku mendapatkan hidayah dan ingin memeluk Agama Islam. Pihaknya sangat terbuka kepada siapapun yang ingin masuk Agama Islam.

Khusus untuk laki-laki, Kantor Kemenag Berau juga akan mengarahkan mereka untuk melakukan sunat jika belum.

Pun banyak bimbingan dan arahan lainnya, karena akan menjadi imam atau pemimpin dalam rumah tangga.

Keyakinan itu juga harus ditegaskan mau belajar dan dibimbing untuk memperdalam ilmu Agama Islam.

Setelah mengucapkan syahadat, pihaknya memberi orang tersebut piagam dan paket titipan infaq dan sedekah berupa iqro, alquran, sajadah, hingga mukena (wanita).

Dalam hal ini, Kantor Kemenag Berau juga bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Berau dalam hal pembinaan mualaf.

Sebab, ada program khusus di sana yang ditujukan untuk mereka yang ingin memperdalam Agama Islam.

“Tidak sembarangan juga mau masuk Islam, mereka harus membuat pernyataan diatas materai. Jadi, kami memfasilitasi berdasarkan keyakinan hatinya,” tutur Misbahul Ulum. (*)