TANJUNG REDEB – Seiring dengan mulai ‘mendunianya’ produk Kakao Kabupaten Berau, cukup berdampak pada kenaikan harga biji Kakao yang mengalami kenaikan cukup bagus belakangan ini.
Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan Berau, Lita Handini, menyampaikan harga biji Kakao kering fermentasi dihargai Rp117 ribu per kilogram. Untuk biji Kakao non fermentasi, seharga Rp80 ribu per kilogram. Biji Kakao basah harganya Rp25 ribu per kilogram.
Menurutnya, harga itu merupakan harga yang sudah bagus. Kualitas coklat Berau memiliki rasa yang unik yang klasifikasinya terbaik di Indonesia. Dibuktikan dengan berhasilnya biji Kakao Berau sebagai yang terbaik secara nasional.
“Cokelat yang ditanam di Berau, umumnya memiliki cita rasa unik yang jarang ditemui pada daerah lain,” ujarnya.
Lita berharap, harga Kakao tetap stabil dan tidak kembali ke sebelumnya yang hanya Rp50 ribu per kilogram untuk biji Kakao fermentasi.
Pihaknya berkomitmen, akan terus mendukung para petani sepanjang mereka berminat dan serius.
Sejauh ini, pihaknya memiliki berbagai bantuan terhadap petani. Beberapa telah disalurkan, tapi ada juga yang baru akan direalisasikan, seperti lantai jemur, bibit Kakao, kotak fermentasi, pengering, hingga berbagai pelatihan.
“Sebelum mulai menanam, bisa diberi pelatihan dulu. Lalu kita ikuti dengan bantuan bibit dan pupuk. Setelah tanaman sudah tumbuh, kita dampingi pengendalian hama dan penyakit, supaya bisa teratasi,” urainya.
Coklat, saat ini dipandang dapat menjadi komoditas cadangan yang bisa menggantikan sektor Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak bisa tergantikan, seperti pertambangan yang menjadi pemasukan besar untuk Kabupaten Berau.
Bahkan, tidak sedikit mitra yang memiliki tujuan yang sama untuk mengembangkan Kakao Berau.
“Kita berharap, harga bagus ini bisa meningkatkan semangat petani, agar tidak pudar menanam komoditas Kakao,” harap Kadis Perkebunan, Lita. (*)