TANJUNG REDEB – Berau EXPO yang menjadi event tahunan di “Bumi Batiwakkal” tidak masuk dalam target Kalender Event Nasional (KEN). Apabila gelaran itu pelaksanaannya berubah setiap tahun, tidak dianggap masalah dalam agenda promosi wisata daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir, menyatakan Berau EXPO hanya masuk dalam kalender event di tingkat kabupaten dan provinsi, tak masuk dalam bundel berkas event yang didaftarkan dinas di KEN.
“Tidak ada di daerah lain juga yang mendaftarkan model EXPO di kalender nasional,” kata Ilyas, saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2024).
Sehingga dipastikan tidak ada kekeliruan dalam memajukan jadwal penyelenggaraan Berau EXPO tahun ini. Pun dipastikan akan tetap dapat atensi dari kunjungan masyarakat lokal, hingga wisatawan domestik. Beruntung bila dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.
“Tapi agenda ini akan dipromosikan juga di level provinsi, tidak ada aturan soal penyelenggaraan,” sebutnya.
Berbeda halnya dengan gelaran ‘Uma Dadou’ atau ‘Meja Panjang’, di Kampung Merasa, Kelay. Dimana event tersebut telah digadang-gadang masuk dalam event yang diajukan ke KEN 2025 mendatang.
Namun pada tahun ini event kampung tersebut digelar lebih cepat. Bila biasanya digelar pada akhir tahun mendekati libur panjang natal dan tahun baru, tahun ini digelar pada Juli lalu.
Sehingga, untuk tetap masuk dalam KEN, pada tahun selanjutnya ‘Uma Dadou’ dapat digelar pada Juli 2025 hingga 2026.
Sebab syaratnya, event harus digelar pada waktu yang sama secara konsisten selama tiga tahun berturut.
“Untuk Uma Dadou ke depan, harus dilaksanakan pada bulan dan waktu yang sama, biar masuk dalam agenda kalender event nasional,” ujar Ilyas.
Dikatakan, pada tahun ini gelaran event budaya Bekudung Betiung, Kampung Tumbit Dayak, masuk dalam dokumen yang diajukan ke nasional. Harapannya, pada tahun depan masuk dalam KEN 2025.
Keuntungannya, daerah akan berpotensi kebanjiran wisatawan, baik domestik hingga mancanegara.
Sebab, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI akan ambil andil untuk mengiklankan event daerah ke kancah nasional hingga internasional.
“Semoga Tumbit Dayak bisa lolos, karena syaratnya sudah terpenuhi,” harapnya.
Disinggung soal perubahan jadwal Berau EXPO 2024 berkaitan dengan agenda politik, Ilyas memilih untuk irit bicara.
Sebab, sebagai motor penggerak wisata daerah, tidak memiliki agenda khusus dalam dunia politik. Pun bertentangan dengan kode etik Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Tidak mau saya komentari itu. Itu bukan ranah saya,” tolak Kadisbudpar. (*)