TANJUNG REDEB – Mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengajak insan pers di “Bumi Batiwakkal”, agar memproduksi berita yang menyejukkan dan tidak menimbulkan kontroversi dapat memecah belah masyarakat serta hoaks.
Menurut Bupati Sri, peran jurnalis tidak bisa dipisahkan dari yang namanya sebuah pesta demokrasi. Melalui berbagai tulisan yang diproduksi, tentu akan memberikan masyarakat opini dan persepsi mengenai jalannya proses Pilkada.
“Harapannya, kawan-kawan jurnalis turut mendukung pemerintah dalam menjaga kesejukan jelang Pilkada. Jangan membuat berita provokasi yang mengarahkan pada perpecahan,” pintanya, Minggu (4/8/2024).
Dikatakannya, wartawan atau jurnalis harus selalu mengedepankan objektivitas, konfirmasi dan menjunjung tinggi kode etik insan pers dalam setiap memproduksi sebuah berita.
“Hal ini diperlukan, agar sebuah produk jurnalistik memberikan fakta yang sebenarnya. Sehingga masyarakat yang membaca mendapatkan edukasi dan fakta. Bukan hoaks,” jelasnya.
Bupati juga terbuka dengan kritik yang disampaikan oleh semua pihak, termasuk dari insan pers. Bahkan, hampir dalam setiap kegiatan “ngumpul bareng” jurnalis, selalu disampaikannya bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memerlukan masukan yang membangun untuk kemajuan daerah.
“Kami tidak anti kritik. Saya juga berharap masukan-masukan membangun demi memajukan Berau jadi lebih baik,” tambahnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh insan pers di Kabupaten Berau bersinergi untuk bersama-sama mensukseskan penyelenggaraan Pilkada 2024 di Kabupaten Berau yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Terlepas dari itu, Bupati juga mengapresiasi kebersamaan Pemkab Berau dan insan jurnalis yang selalu bersamanya dalam berbagai kesempatan, termasuk memberikan kritikan ketika ada program yang dianggap keliru atau sebagainya.
“Semoga sinergitas yang sudah terjalin saat ini, dapat terus terjadi. Saya juga berharap, teman-teman berkontribusi menyebarluaskan kebijakan dan prestasi yang telah pemerintah lakukan kepada masyarakat,” katanya.
“Prestasi itu adalah simbol atau bukti, bahwa kami telah bekerja sesuai dengan tupoksi kami,” tandasnya. (*)