TANJUNG REDEB – Dampak pembatasan meja pada tiap rombong atau di booth Tepian Ahmad Yani di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, dikeluhkan pengunjung. Pasalnya, adanya pembatasan jumlah meja itu membuat pengunjung terkadang tidak kebagian tempat untuk menikmati kuliner.
Ramadani, salah seorang pengunjung mengatakan, jumlah meja yang disediakan pedagang semakin sedikit. Paling banyak hanya 4 meja.
“Sementara kadang pengunjung yang datang itu akan sangat lama. Kadang kalau sudah sampai dan penuh kita kembali pulang. Padahal, mejanya hanya empat saja,” jelasnya, Kamis (25/7/2024)
Bahkan, Ramadani sempat bertanya kepada pedagang di Tepian Ahmad Yani, terkait alasan dibatasinya penggunaan meja tersebut.
“Pedagang di sana bilang, itu karena memang dibatasi dari pemerintah. Makanya, dibatasi mejanya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pedagang Kali Lima (PKL) Tepian Ahmad Yani, Safaruddin, membenarkan keluhan pengunjung tersebut.
Menurutnya, memang dari pemerintah ada melakukan pembatasan jumlah meja untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki.
“Memang ada beberapa pengunjung yang mengeluh, kenapa cuma empat meja. Ya, namanya kebijakan seperti itu, kami harus ikuti,” jelasnya.
Dengan adanya kebijakan itu memang mempengaruhi hasil yang diterima. Karena biasanya, pengunjung yang datang memadati lokasinya berdagang, kini terlihat sepi karena ada pembatasan tersebut.
Meski begitu, pihaknya tetap mengikuti setiap instruksi atau kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah, khususnya yang diberlakukan di sekitar Tepian Ahmad Yani.
“Kami tetap manut dengan aturan itu,” ujarnya. (*)