Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Puluhan gerobak gratis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau yang dibagikan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sudah digunakan dan siap menjajakan dagangannya di sederetan Tepian Sungai Segah.

Keberadaan sebanyak 50 unit gerobak atau rombong baru yang kini digunakan pelaku UMKM merupakan bantuan dari Pemkab itu, menjadi pembeda yang cukup mencolok dari Tepian Sungai Segah, Jalan Ahmad Yani dari wajah atau situasi sebelumnya.

Rombong dengan bentuk dan warna yang seragam itu, memang memanjakan mata. Tepian semakin tertata rapi. Melengkapi kerapian tata kota, setelah tepian itu mengalami revitalisasi pada tahun lalu.

Rombong gratis yang digodok oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), melalui kontraktor penyedia CV Mahakam Tri Abadi itu, pada Minggu (21/7/2024) malam lalu diserahkan secara resmi Bupati Berau Sri Juniarsih.

25d gerobak 1

Menggantikan rombong andalan para pedagang kaki lima (PKL) yang digunakan selama bertahun-tahun, dengan spesifikasi rombong sesuai bahan dari penyedia barang, tentu rawan memunculkan pro kontra.

Karenanya, mari simak spesifikasi rombong yang diberikan kepada PKL Tepian Sungai Segah;

Rombong tersebut merupakan standar yang tersedia di sistem belanja elektronik alias e-catalogue pemerintah. Dengan nama produk, Gerobak Makanan dan Minuman.

Gerobak itu memiliki material sebagai berikut;

  1. Hollow Galvanis ukuran 4×4, 2×2 dan 4×2
  2. Papan kayu kamper setebal 2 sentimeter
  3. Pipa stainless setebal 2 inch
  4. Roda besar sebanyak 2 buah
  5. Roda kecil 1 buah
  6. Rangka bawah 170x80x90 sentimeter, tebal besi 2 inchi
  7. Rangka atas ukuran 170x107x80 sentimeter, tebal besi 2 inchi
  8. Penutup bagian depan dan belakang gerobak, berbahan kayu dengan ukuran 170×40 sentimeter
  9. Jendela penutup bagian samping, 170×40 sentimeter
  10. Tenda gerobak ukuran 200×200 sentimeter
  11. Pegangan gerobak pipa stainles tebal 2 inchi
  12. Laci berbahan plywood 8 inchi
  13. Papan nama gerobak berbahan plywood 8 inchi
  14. Stiker gerobak
  15. Etalase makanan dan minuman (opsional)
  16. Wastafel berbahan karet

Di dalam laman informasi e-catalogue, tidak ditampilkan komponen biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit gerobak.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari Direktur CV Mahakam Tri Abadi, Boy Sihombing, proyek pembuatan gerobak ini menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau senilai Rp600 juta lebih, untuk pengerjaan sebanyak 50 unit gerobak.

Bila dibagi, untuk pengerjaan satu unit gerobak dengan anggaran tersebut, akan menelan biaya sekitar Rp12 juta.

Boy-sapaannya, saat dikonfirmasi awak media kala peluncuran resmi gerobak tersebut, mengatakan, pihaknya memberikan garansi yang dapat diklaim para penerima bantuan bila ingin mengubah model gerobak yang diberikan.

Diakui, banyak pedagang yang mengeluhkan hasil pengerjaan proyek yang digarap, mulai dari posisi gerobak yang terlalu tinggi, hingga model gerobak yang tidak sesuai dengan para penjual makanan berat, seperti pedagang bakso hingga atap yang bocor.

Termasuk pula bobot dari gerobak yang dinilai terlalu berat dan sulit untuk dimobilisasi oleh para pedagang saat selesai berjualan.

“Ini sudah sesuai sebenarnya dengan standar e-catalogue yang kami tawarkan. Jadi masih dalam masa garansi selama tiga bulan,” katanya.

Dalam teknis perbaikan gerobak, Boy menegaskan, bahwa pihaknya bersedia kapanpun dibutuhkan oleh pedagang untuk memperbaiki model gerobak.

“Boleh kami perbaiki di lokasi jualan atau di rumah pedagangnya langsung,” janjinya. (*)