Foto: Pelatihan pembuatan kompos dan pengolahan sampah yang diikuti ibu-ibu kelurahan Gunung Panjang

TANJUNG REDEB,  – PT Berau Coal menggelar pelatihan kompos dan pengolahan sampah untuk Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb.

Community Development Manager PT Berau Coal, Hikmawaty menuturkan, sebagai upaya PT Berau Coal dalam mewujudkan program pilar lingkungan, pihaknya mendukung semua kegiatan komunitas yang memiliki tujuan yang sama, yaitu melindungi lingkungan. Kali ini PT Berau Coal mengadakan pelatihan pembuatan kompos dan pengolahan sampah rumah tangga untuk Kelurahan Gunung Panjang.

“Kami kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Berau sebagai narasumber,” katanya.

Bukan hanya sekedar memelihara lingkungan, tetapi bisa berdampak pada pendapatan pengelolanya. Karena kompos juga memiliki nilai jual. Pelatihan pembuatan kompos nantinya bisa berguna untuk budidaya tanaman si pembuat kompos ataupun bagi kelompok tani yang membutuhkan.

Selain itu, dalam rangka pilar lingkungan PT Berau Coal juga memberikan satu unit motor sampah untuk Kelurahan Gunung Panjang. Yang bisa digunakan untuk mengangkut sampah di 17 RT untuk kemudian di bawa ke tempat pembuangan sampah (TPS).

“Jadi, kami bantu ada satu motor sampah yang akan di kelola oleh kelurahan melalui lembaga permberdayaan masyarakat (LPM),” jelasnya.

Setelah pelatihan, pihaknya akan selalu melakukan pendampingan agar pelatihan bisa terus diterapkan. Pihaknya memiliki tim khusus di masing-masing area. Ia mencohtohkan, hasil pembuatan kompos sesuai dengan praktik dan hasil akhirnya bisa dijual ke pasar.

“Kalau nanti kualitasnya memenuhi standar PT Berau Coal, bisa juga kami beli. Tapi, harus dilihat dulu apakah sesuai dengan standar kami,” paparnya.

“Target akhirnya mereka bisa mandiri tanpa ketergantungan dengan perusahaan. Karena Saya lihat lebih besar pasar umum,” imbuhnya.

Community Development Superintendent PT Berau Coal, Yandi Rama Krisna menambahkan, pengelolaan sampah perlu dilakukan mulai hulu ke hilir. Dari peningkatan kapasitas SDM dengab memberikan ilmu dari akademisi yang secara komoetensi bisa menjelaskan secara teoritik.

“Setelah kapasitas SDM dibangun, maka akan ada proses pendampingan. Artinya, saat mereka membuat komposting dengan masa tiga bulan misalnya, nanti akan kami lakukan pengecekan komposnya apakah sudah sesuai dengan standar atau tidak,” urainya.

Lanjutnya, hasil produk yang dihasilkan akan dibantu proses pemasarannya juga. Sebagai langkah awal pihaknya akan mendukung dengan cara mapping. Kebutuhan kompos di perusahaan, baik di lingkar tambang maupun kontraktor berapa banyak. PT Berau Coal siap membantu LPM agar bisa menjadi vendor perusahaan secara legalitas.

“Kami akan bantu promosikan. Jadi, prosesnya kontinyu,” sebutnya.

Meskipun secara historikal Kelurahan Gunung Panjang sudah mulai melakukan pembuatan kompos secara mandiri, pihaknya tetap membutuhkan kontrol apakah hasilnya sudah sesuai standar di pasaran.

“Makanya kami mendatangkan akademisi untuk melakukan itu. Bukan hanya kualitas SDM yang ditingkatkan, tapi juga kualitas produk hasil akhirnya nanti,” paparnya.

Dia berharap, dengan adanya pelatihan tersebut, PT Berau Coal bisa lebih banyak melibatkan masyarakat untuk mengelola lingkungan. Sehingga, mereka juga punya kegitan yang positif sekaligus bisa meningkatkan kemandirian secara ekonomi.

“Target akhirnya bisa mandiri jadi tidak hanya tergantung dengan perusahaan, dan mereka bisa menjual dengan skala yang lebih besar,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Lurah Gunung Panjang, Harjupri mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada PT Berau Coal karena telah memenuhi komitmennya kepada Kelurahan Gunung Panjang. Pihaknya sangat mengapresiasi, sebab pelatihan kompos dan pengolahan sampah sangat dibutuhkan warganya.

Diakui, pihaknya sangat membutuhkan pelatihan tersebut. Untuk meningkatkan kualitas kompos di kelurahannya agar bisa sesuai standar dan memiliki nilai jual yang semakin tinggi.

“Harapan kami apa yang sudah di sampaikan tetap bisa berlanjut dan bisa ditingkatkan lagi. Dan sinergitas bisa terus berlanjut menjadi semakin lebih baik lagi ke depan,” harapnya.

Masyarakat bukan hanya berdaya secara SDM, tapi juga secara ekonomi. Setelah masyarakat memperoleh keterampilan, mereka juga bisa meningkatkan pendapatan mereka.

“Kalau bisa permasahan sampah di Kelurahan Gunung Panjang bisa dimanfaatkan semua,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Kelompok Pelatihan Kompos  dan Pengolahan Sampah, Purwanto mengatakan, pelatihan yg diadakan PT Berau Coal sangat bermanfaat sekali untuk kelompok wanita tani (KWT)

Mengingat kegiatan KWT fokus di bidang pertanian. Sehingga, pelatihan sangat bermanfaat dalam pemanfaatan limbah organik rumah tangga untuk dijadikan kompos. Dan juga bisa mengurangi pengeluaran pembelian kompos ke depan.

“Sangat penting sekali pelatihan tersebut untuk mengetahui pengelolahan kompos dengan benar, dan pengaplikasian ke tanaman yang ditanam Ibu-ibu  KWT,” terangnya.

Purwanto berharap, peserta pelatihan bisa mempraktikkan langsung untuk dimanfaatkan ke pertanian masing-masing. Pihaknya bersyukur, PT Berau Coal akan terus mendampingi peserta dalam pembuatan kompos ke depannya. ()