Foto: Ilustrasi aktivitas pekerja pertambangan.
TANJUNG REDEB, – Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Perwakilan Berau mengungkapkan, masih ada beberapa perusahan yang kurang dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Bahkan tahun lalu disebut terjadi laka kerja yang berakibat fatal. Pasalnya, penerapan K3 belum menjadi budaya kerja melainkan hanya karena takut sanksi.
Kepala Pengawasan Ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Perwakilan Berau, Saban mengakui, masih ada ditemukan kekurangan pada SOP ini di beberapa perusahaan di lapangan.
Namun pihaknya belum bisa membeberkan jumlah pastinya. Lantaran diakui Saban, perwakilan pihak provinsi hanya berjumlah 4 orang dan harus menangani 54.000 pekerja di Berau, pihaknya kerap menemukan kecelakaan dilingkungan kerja tiap tahunnya.
Tahun 2021 lalu, terdapat kecelakaan kerja yang menyebabkan hal yang fatal. Tetapi pihaknya telah memproses hal tersebut.
“Saya akui, memang masih ada beberapa perusahaan yang belum menerapkan K3 dengan benar dan menyebabkan beberapa kecelakaan, baik kecelakaan kecil maupun menyebabkan fatality,” bebernya.
Menurutnya, K3 sejauh ini masih harus terus digencarkan dan penyuluhan kepada perusahaan harus lebih masif. Apalagi, menurut Saban, penerapan K3 hanya dilakukan bukan atas dasar budaya, melainkan hanya ketakutan perusahaan akan sanksi saja.
Mindset itu yang menurutnya masih menjadi PR pihaknya. Optimalisasi penerapan K3 dilakukan untuk mencegah dan menekan angka kecelakaan kerja.
Adapun ditemukan Saban, masih ada perusahaan yang menganggap K3 bukan sebagai investasi. Padalah menurut Saban, semakin budaya K3 diperkuat, justru produktifitas bisa meningkat.
“Ada beberapa perusahaan yang merasa K3 bukan sebagai investasi, padahal kalau sudah terjadi kecelakaan itu yang membuang keuntungan, berdampak juga pada nama perusahaan,” bebernya.
“Jadi pengawasan juga ada tingkatannya, ada yang sampai tahap penyidikan. Tapi berbeda setiap kasus ya, biasanya perusahaan yang kita tegur di nota pertama sudah langsung membereskan masalahnya,” tegasnya.
Saban juga meminta tegas kepada perusahaan untuk memberikan reward kepada pihak pekerja, jika memang terjadi zero accident dan pekerja bisa patuh menerapkan K3. (*)
Editor: RJ Palupi