TANJUNG REDEB, – Seekor buaya muara berukuran sekira 1,75 meter ditemukan mati di Sungai Lempot, Kecamatan Biduk-biduk, Senin (17/1/2022). Menurut  Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (SKW I BKSDA) Kaltim, Dheny Mardiono, buaya tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi telentang.

“Kami dapat laporan dari kepala kampung memang kondisinya sudah mati,” ujarnya.

Dikatakannya, masih belum tahu penyebab kematian buaya tersebut. Namun, berdasarkan kondisi fisik buaya tersebut yang tidak mengalami luka, muncul dugaan bahwa buaya itu mati akibat salah makan.

“Bisa jadi demikian,” tuturnya.

Jika buaya salah makan, maka berpotensi menyebabkan kematian. Misal, kata dia, buaya makan plastik. Yang memang tidak bisa dicerna oleh saluran pencernaan buaya. Sehingga mengakibatkan  infeksi, dan berujung pada kematian.

“Itu hanya dugaan. Karena kami belum tahu pasti penyebab kematiannya,” jelasnya.

Langkah yang seharusnya diambil, untuk mengetahui penyebab kematian buaya tersebut adalah otopsi. Buaya akan dibedah, untuk mencari tahu bagaimana kondisi kesehatannya.

“Itu tidak bisa kami lakukan, lantaran jaraknya cukup jauh. Kalau menunggu kami, buaya akan membusuk,” tuturnya.

Dilihat dari kondisi fisik buaya, buaya itu mati sekira 2-3 hari yang lalu. Dan pihaknya juga sudah meminta kepada masyarakat untuk dilakukan penguburan terhadap buaya tersebut.

“Kami minta itu agar dikubur,” jelasnya.

Dikatakannya, lokasi buaya itu ditemukan, merupakan tempat di mana buaya yang ditemukan di Labuan Cermin di rilis.

“Lokasinya sama,” sebutnya.

Menurutnya, lokasi dan jarak dari sungai ke Labuan Cermin pun cukup jauh. Sehingga, buaya diperkirakan tidak akan ke Labuan Cermin.

“Bulan depan kami kesana, untuk mendata berapa banyak buaya yang ada di Biduk-biduk,” tandasnya.(*)

Editor: RJ Palupi