TANJUNG REDEB,- Sebuah kapal nelayan bersama nakhodanya dikabarkan menghilang di perairan Sangalaki, Selasa (7/12/2021). Komandan Pos AL (Danposal) Tanjung Batu mengaku menerima laporan tersebut sekitar pukul 20.40 Wita. Nelayan tersebut menghilang saat cuaca buruk serta terjadi kerusakan mesin.

Dansatrol Lantamal XIII Tarakan, Kolonel Laut (P) Sahatro Silaban, mengatakan, informasi itu didapatkan sesaat setelah Danpos AL Tanjung Batu dihubungi oleh Adam, yang merupakan ketua nelayan Tanjung Batu.

Korban bernama Ipang (35), warga Talisayan yang bekerja sebagai nelayan rawai. Korban memiliki ciri-ciri berbadan tinggi, dengan warna kulit hitam, kurus telanjang dada, serta menggunakan celana warna hitam. Warna perahu merah putih pakai tenda terpal hijau dibagian belakang.

Sementara identitas nelayan atau teman korban lainnya adalah Basri (41), Jamal (41) dan Lempa (41). Ketiganya juga merupakan warga Talisayan.

Kejadian itu berlokasi di perairan Sangalaki jarak 47 KM arah Timur Laut dari Talisayan

Kronologi kejadian, Senin 06 Desember 2021 sekira pukul 09.00 WITA Empat perahu Nelayan (masing-masing perahu 1 orang dan membawa 2 Rawai) berangkat pergi mencari ikan dengan cara merawai (metode penangkapan ikan yang dilakukan secara komersial menggunakan tali panjang yang disebut tali utama serta tali kail yang terpasang).

Sekitar pukul 11.00 WITA ke-4 nelayan tiba di lokasi Perairan Sangalaki (fishing ground) langsung menebar Rawai.

Sekira pukul 12.00 WITA perahu korban Ipang mengalami mati mesin dan meminta bantuan kepada 3 temannya untuk coba diperbaiki namun tidak bisa karena pada bagian mesin (perkelipnya patah) dan keterbatasan peralatan.

Karena hari sudah mulai sore sekira pukul 16.00 WITA ke-3 temannya ini meninggalkan si korban untuk mengambil Rawai yang sudah di sebar tadi setelah Rawainya di ambil kemudian ke-3 temannya kembali lagi ke posisi awal korban, namun Ipang sudah tidak ada di lokasi dan berusaha di lakukan pencarian sampai malam hari.

Kemudian sekira pukul 21.00 WITA terjadi hujan deras disertai angin kencang ke-3 nelayan berlindung dengan cara perahu diikat di Rawai sampai Selasa 07 Desember 2021, sekira pukul 07.00 WITA cuaca mulai reda dan dilanjutkan pencarian kembali terhadap si korban sampai dengan siang hari pukul 13.00 WITA.

Karena pencarian tidak membuahkan hasil kemudian ke-3 Nelayan ini pulang ke Talisayan untuk melapor ke Ketua Nelayan dan petugas keamanan setempat.

Sementara itu, Kasatpolairud Polres Berau, AKP Arya mengatakan, pihaknya baru saja mendapat laporan tersebut dari Danpos Satpolairud Polda Kaltim terkait peristiwa tersebut. Namun, untuk mendapat laporan resmi dari pihak korban, belum ada.

Kendati demikian, pihaknya akan mencoba melakukan crosscek terlebih dahulu, jika benar maka akan dibantu untuk melakukan pencarian.
“Akan kami bantu turunkan tim untuk pencarian,” singkatnya. (*)

Editor: RJ Palupi