TANJUNG REDEB, – Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) site Lati. Teranyar, perusahaan tambang batu bara itu mengadakan talk show bertajuk “Berbagi Best Practice dan Re-writer Best Practice Program CSR BUMA Lati.”
Selain itu, kegiatan ini diisi dengan asah keterampilan tenaga perpustakaan, expo karya inklusi sosial dan literasi perpustakaan, pentas seni dan literasi.
Kegiatan ini diadakan di Gedung Olah Raga (GOR) Pemuda, Tanjung Redeb. Acara ini bertujuan meningkatkan kemampuan literasi putra-putri Berau.
Kegiatan ini diikuti oleh beberapa sekolah diantaranya SMA 4 Berau, SD 017 Berau, SMA 12 Berau, SMA 2 Berau, SMP 3 Berau, SD 2 Tanjung Redeb, SMAIT Hidayatullah, SD 007 Tanjung Redeb, SD 19 Tanjung Redeb, SMA 1 Berau, SMA 5 dan SMA 6 Berau.
Salah satu kegiatannya diantaranya adalah talk show yang digelar di GOR Pemuda di Kecamatan Tanjung Redeb, Berau, Sabtu, 8 Juni 2024. Pesertanya merupakan sejumlah siswa-siswi di Berau. Dalam mewujudkan acara ini, BUMA berkolaborasi dengan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Berau.
Empat narasumber yang merupakan bekas penerima manfaat program BUMA dihadirkan. Narasumber pertama adalah Diah Arum Savitri. Warga Tanjung Redeb ini pernah mengikuti program Pendampingan UMKM Wifepreneur BUMA. Dari pemrograman tersebut, ia memiliki usaha sambal yang diberi nama Sambal Tedas.
Narasumber kedua adalah Johni Molantong. Pria kelahiran 11 Juli 1969 ini mengikuti empat program. Keempatnya yakni program BUMA School; BUMA Corner dan Bedah Perpustakaan; Pupuk Agens Hayati; serta pelatihan Canva. Ia kini menjabat sebagai kepala sekolah di sebuah sekolah di Berau.
Narasumber berikutnya ialah Khadijah Habibatul Musthafa. Perempuan kelahiran Berau, 27 Mei 1991, ini mengikuti program Batik Melati Jaya dan Digitalisasi Kampung Lingkar Tambang. Ia kini bekerja sebagai aparatur Pemerintah Kampung Melati Jaya di Kecamatan Gunung Tabur, Berau.
Narasumber yang terakhir adalah Erwin Hamonangan Gultom. Pria berusia 40 tahun ini mengikuti program CSR BUMA Lati. Ia sekarang bekerja sebagai Industrial dan External Relations Superintendent BUMA Lati.
Dalam talk show, keempat narasumber itu secara bergantian bercerita mengenai pengalamannya mengikuti program yang diadakan BUMA. Diah Arum Savitri mengatakan, UMKM Wifepreneur diadakan pada masa pandemi Covid-19 beberapa tahun silam. Hal ini memberikan kesan tersendiri baginya.
Ketika sejumlah perusahaan lain memutus hubungan kerja karyawan, cerita Diah, BUMA justru mendampingi istri karyawannya melalui pendampingan UMKM Wifepreneur.
“Kami dilatih dari nol hingga penjualan kami sangat meningkat,” cerita perempuan itu. Tidak hanya itu, BUMA Lati juga membuka outlet oleh-oleh di bandara Kalimarau Berau agar komunitas wifepreneur dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik.
Sementara itu, Johni Molantong menyebut bahwa program BUMA School sangat bermanfaat untuk generasi muda Bumi Batiwakkal, terutama bagi siswa-siswi SMK 6 Berau. Ia berharap, perusahaan lain mengikuti jejak BUMA dengan membuat berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas SDM.
“BUMA merupakan satu-satunya perusahaan yang peduli dengan peningkatan sumber daya manusia dan dapat menjadi batu loncatan menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Johni.
Khadijah Habibatul Musthafa melengkapi bahwa BUMA telah memberi banyak manfaat untuk warga Kampung Melati Jaya. Tidak hanya memberikan ide, kata Khadijah, BUMA turut mendampingi dan mendanai usaha yang hendak dibuat warga.
Talk show tersebut dibuat untuk menjadi wadah pengumpulan informasi mengenai program CSR BUMA Lati agar penulis-penulis mampu membuat tulisan dengan cara menyimak langsung sebuah informasi yang diberikan oleh para narasumber. Dan nantinya karya-karya mereka akan dijadikan sebuah buku.
Sepanjang kegiatan talk show berlangsung, pemerintah daerah, Dispusif, ATPUSI, dan sekolah-sekolah penerima manfaat tak henti memberikan apresiasi kepada BUMA Lati.
Program tersebut bukan satu-satunya upaya BUMA meningkatkan kualitas masyarakat yang bermukim di lingkar perusahaan. Setidaknya 12 program BUMA Lati telah terlaksana dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Sepuluh program di antaranya yakni BUMA School Industri, Sustainable Agriculture, Inklusi Sosial Kelompok Batik Melati Jaya, Inklusi Sosial Kelompok UMKM Jagung Samburakat, Inklusi Sosial Kelas Fotografi, Digitalisasi Kampung Lingkar Tambang.
Ada juga, Intervensi Pencegahan Stunting Kampung Lingkar Tambang, BUMA Corner dan Sahabat BUMA, pelatihan Jurnalistik, serta pendampingan UMKM Wifepreneur.
Terpisah, Erwin Hamonangan Gultom, selaku Industrial dan External Relations Superintendent BUMA Lati mengatakan, Komitmen BUMA Lati untuk berkontribusi di dunia pendidikan khususnya bidang literasi terus berkelanjutan sejak 2019.
Di tahun ini, BUMA Lati kembali berkolaborasi dengan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah (ATPUSI) Kabupaten Berau Kegiatan ini diwujudkan melalui Talk Show secara langsung dengan pihak BUMA Lati dan para penerima manfaat dari program-program CSR BUMA Lati.
“BUMA terus berkomitmen untuk mengimplementasikan program CSR yang berkelanjutan hingga mencapai tujuan kemandirian ekonomi pascatambang tidak hanya dibidang pendidikan, tetapi dibidang kesehatan, pertanian dan lainnya juga yang sesuai dengan potensi masing-masing wilayah dan sesuai tujuan berkelanjutan BUMA” tutupnya.(*)