TANJUNG REDEB – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Muhammad Said, menyatakan pemerintah telah rampung menuntaskan rencana pembangunan Balai Latihan Kerja (Renbang BLK) pada tahun ini. Saat ini, hanya tinggal menunggu jadwal pembangunan fisik BLK.
Program pembangunan tersebut, diketahui menjadi salah satu target capaian pemerintah daerah Kabupaten Berau, dibawah kepemimpinan Bupati Sri Juniarsih, dan Wakil Bupati Gamalis.
Saat ini, progres tersebut telah sampai pada tahap perencanaan dan pematangan lahan yang telah rampung pada pertengahan tahun ini juga.
“Sudah siap semua, dari lahan sampai perencanaannya sudah selesai,” kata Said.
Dijelaskan, nantinya BLK akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektare yang berada di Kecamatan Sambaliung, tepatnya di sebuah lahan kosong milik Pemkab Berau, Jalan Limunjan.
“Kebutuhan perencanaan sudah klir semua,” jelasnya lagi.
Hanya saja, saat ini pekerjaan rumah pemerintah ialah memastikan kecukupan anggaran untuk pembangunan BLK tersebut. Diprediksi angka yang dibutuhkan cukup besar untuk menyesaki lahan yang telah tersedia.
Rencananya, selain dibangun gedung utama, akan ada juga gedung workshop yang dapat dijadikan oleh para pencari kerja, mengasah skill untuk menguasai alat-alat yang umum digunakan oleh perusahaan.
“Anggarannya yang dibutuhkan memang cukup besar,” katanya.
Karenanya, pemerintah bakal melakukan penggalangan tambahan anggaran yang berasal dari bantuan provinsi dan pemerintah pusat.
“Karena yang kita inginkan bukan pembangunan gedung yang hanya gugurkan kewajiban saja. Harus program yang memang bermanfaat untuk masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Berau, Zulkifli Azhari, mengatakan agenda kedatangan menteri beberapa waktu lalu dapat dijadikan batu lompatan, untuk mendapatkan dukungan pemerintah pusat dalam pembangunan BLK.
“Semoga kedatangan menteri itu, bisa memuluskan jalan Berau dapat anggaran dari pusat,” harapnya.
Sejauh ini, diakui kendala para pencari kerja non-skill di Berau, kesulitan dalam mengakses sertifikasi pekerjaan, lantaran untuk meraih itu pekerja harus menyeberang ke Balikpapan dan Samarinda.
“Jauh betul kita harus ke sana. Kita ini di ujung utara Kaltim,” ujarnya. (*/ADV)
Reporter : Sulaiman
Editor : s4h