TANJUNG REDEB – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau, Sakirman, berharap Perusahaan Daerah (Perusda) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Berau dapat meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Berau.
“Tahun lalu, kita sempat berdebat soal target PAD dari PDAM sebesar Rp1,8 miliar per tahun. Kemudian mereka meminta untuk diturunkan menjadi Rp 300 juta, dinegosiasi kembali menjadi Rp 600 juta.
Pada akhirnya, dari DPRD Berau meminta tetap dengan nilai yang sama sebesar 1,8 miliar,” jelas Sakirman.
Menurutnya, Kabupaten Berau memiliki beberapa Perusda yang saat ini sedang beroperasi di Kabupaten Berau, seperti PDAM Batiwakkal, Perusda Bhakti Praja.
Selain PDAM Batiwakkal, DPRD Berau juga menaruh perhatian lebih kepada Perusda Bhakti Praja dengan support anggaran sebesar Rp2 miliar sebagai modal awal.
DPRD Berau ingin melihat target dan planing bisnis dari masing-masing Perusda dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, agar pada saat mengajukan penambahan anggaran ada kejelasan rencana dimasa depan.
Kemudian, Sakirman menyampaikan, DPRD Berau akan mendorong berbagai Perusda di Kabupaten Berau untuk alternatif dari penambahan PAD selain dari Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Pusat.
“Jika hanya mengandalkan Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat, seperti dari sektor pertambangan saja, tentu tidak bisa. Karena ke depannya galian tambang akan semakin besar,” jelasnya.
Untuk itu, menurutnya harus ada alternarif lain dengan menyiapkan Perusda yang ada untuk menyongsong peningkatan PAD Berau dari berbagai sektor, terutama untuk Perusda Bhakti Praja. (*/ADV)
Reporter : Dini Diva Aprilia
Editor : s4h