TANJUNG REDEB – Akhir-akhir ini, aksi kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur terbilang cukup marak di wilayah Kabupaten Berau. Kasus ini membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) turut prihatin.
Keprihatinan itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPRD Berau, Rudi Mangunsong, yang mengaku cukup prihatin atas kejadian itu. Menurutnya, persoalan itu tugas bersama.
“Tugas kita bersama,” katanya seraya berharap semua pihak harus terlibat dalam pencegahan agar kondisi tersebut tidak terjadi lagi.
“Kami turut prihatin dan ini juga tugas kita semua, agar kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang,” katanya, Jumat (26/4/2024).
Pihaknya menilai, sinergi antar pihak dibutuhkan, mulai dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, aparat kepolisian serta pihak keluarga dan lainnya.
Disamping itu, edukasi mengenai bahayanya pergaulan bebas juga harus ditingkatkan. Karena bagaimanapun, anak adalah generasi penerus pembangunan daerah.
“Semua pihak harus terlibat. Ini masalah yang cukup serius dan tidak bisa diselesaikan sendiri,” paparnya.
Di sisi lain, dirinya juga mendorong peningkatan status Kabupaten Berau yang saat ini menyandang Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan tingkat Madya ke tingkat utama.
Salah satu upayanya, dengan mengurangi angka kekerasan terhadap anak serta menambah fasilitas dan ruang terbuka hijau yang aman untuk anak.
“Kabupaten layak anak itu harapannya, tidak hanya sebatas status saja, tapi ada upaya-upaya kongkret yang dilakukan agar anak ini selalu merasa aman dan nyaman,” tegasnya. (*/ADV)
Reporter : Hendra Irawan
Editor : s4h