Foto: Rumah warga yang terancam longsor dari bukit yang berada di samping rumah.
TANJUNG REDEB, – Upaya penanganan bukit yang mengancam keselamatan warga di Perumahan Citra Raya Permai, RT 13 Kelurahan Gunung Tabur, Kalimantan Timur, menemui kendala.
Lokasi perumahan yang dihuni puluhan kepala keluarga ini sejak lama diliputi keresahan akibat ancaman bebatuan bukit yang kerap kali longsor saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur.
Lurah Gunung Tabur, Ahmad Rizal, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil rapat dengan forkopimcam, kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), pengembang perumahan, pemilik lahan, dan PT Berau Coal selaku pemilik konsesi, telah disepakati untuk dilakukan pematangan lahan.
“Isi notulennya semua sepakat akan dilakukan pematangan lahan. Tujuannya untuk mencegah terjadinya longsor kembali seperti yang sudah-sudah,” ujar Rizal, Senin (22/4/24).
Namun, kendala lain muncul karena lokasi bukit yang hendak dilakukan pematangan lahan tersebut memiliki kandungan batubara. Hal ini memerlukan penanganan khusus, sehingga membuat kelurahan menjadi dilematis.
“Kami dilematis, karena itu konsesi PT Berau Coal, batubara mau disimpan di lokasi bakal jadi limbah. Tapi saat hendak dibawa keluar ini melanggar ketentuan hukum,” kata Rizal.
Oleh karena itu, Rizal berpendapat perlu diadakan kembali pertemuan antara pemerintah kecamatan, kabupaten, dan PT Berau Coal untuk membahas solusi yang tepat.
“Yang disepakati warga pematangan lahan, soal kandungan batubaranya ini perlu duduk bersama kembali,” tegasnya.
Situasi ini menunjukkan kompleksitas dalam menangani ancaman longsor di daerah yang memiliki potensi sumber daya alam. Diperlukan koordinasi dan solusi kreatif dari berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga dan kelestarian lingkungan.
Sementara itu, perwakilan manajemen PT Berau Coal Rudini saat dikonfirmasi terkait solusi atas keberadaan batu bara itu belum mau memberikan keterangan secara jelas. Ia menyebut, masih akan berkoordinasi dengan internal.
“Oke mas, aku cari info dulu khawatir dr internal kami belum tahu,”tutupnya singkat. (*)
Reporter: Zuhrie