TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, meminta kepada seluruh masyarakat Berau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit menular Difteri yang menyerang anak-anak beberapa pekan belangan ini.

Sebab, Difteri akan berujung pada kondisi serius terhadap pasien bila tidak diantisipasi secara dini. Karena itu, pemerintah saat ini telah menelurkan aturan sebagai tindak pencegahan penularan di lingkungan masyarakat.

Beleid tersebut tertuang dalam SK-Bupati Berau, Nomor 23/2024 tentang Penetapan Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Difteri.

“Langkah ini sangat penting, agar respon cepat dan koordinasi yang baik dalam penanganan pasien Difteri,” ucap Umi Sri – sapaan Bupati, dalam video testimoni yang diproduksi oleh Prokopim Setda Berau, beberapa waktu lalu.

Saat ini, Pemkab Berau melalui Dinkes Berau telah menetapkan langkah teknis penanganan Difteri, yakni lewat Outbreak Respons Immunitation (ORI).

Langkah teknis tersebut dianggap sebagai metode terbaik saat ini dalam menekan angka penyebaran Difteri di kalangan anak-anak.

Umi Sri menyampaikan, bila saat ini pemerintah tengah gencar menerapkan ORI di 4 kecamatan suspek Difteri, diantaranya Gunung Tabur, Kelay, Teluk Bayur dan Pulau Derawan.

“Ini langkah taktis yang dilakukan pemerintah saat ini,” ujarnya.

Imunisasi tersebut, selain menyasar anak-anak usia balita, juga diberikan kepada kelompok usia remaja. Dalam sistem pendidikan, setara dengan murid SMA sederajat.

“Semoga metode ini bisa berbuah hasil yang dapat menyelamatkan anak-anak kita selamat dari Difteri,” harapnya.

Umi Sri mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam memastikan setiap program imunisasi dapat berjalan sesuai target pemerintah.

Sebab, langkah kooperatif tersebut tidak hanya berdampak untuk masing-masing individu saja. Namun secara luas lingkungan keluarga dan sosial di masyarakat dapat terjamin keselamatannya dari sebaran Difteri.

“Ini untuk keselamatan kita semua,” pesan Umi Sri.

Pesannya kepada orang tua untuk dapat mengenali gejala dini Difteri. Semisal anak mengalami demam, sakit tenggorokan dan kesulitan bernafas, diharapkan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

“Saya percaya, kerja sama kita akan melalui tantangan ini dengan baik,” ucapnya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h