TANJUNG REDEB – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani, menanggapi penyebaran penyakit Difteri di “Bumi Batiwakkal”. Menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) harus memberi informasi yang transparan.
Diketahui, berdasarkan rilis dari Dinkes Berau, setidaknya sudah ada 4 kasus yang tercatat. Dari 4 kejadian itu, 3 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut Madri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dan Dinas Kesehatan menginformasikan adanya penularan Difteri kepada masyarakat luas, terutama warga Berau.
Jangan menyimpan sendiri informasi tersebut. Apalagi, penularannya kini sudah berstatus kejadian luar biasa (KLB).
“Jangan menyembunyikan informasi penting yang seharusnya disampaikan ke masyarakat. Harusnya sejak awal disampaikan ke publik, agar masyarakat juga dapat lebih waspada,” katanya, Sabtu (23/3/2024).
Disebutkan, tidak semua kasus harus disembunyikan ke publik jika pada akhirnya juga akan disampaikan ke masyarakat.
Mengapa informasi tersebut penting dipublikasikan, agar masyarakat bisa siaga melakukan pencegahan. Apalagi, mereka yang memiliki anak kecil di rumahnya.
“Sampaikan saja apa adanya. Penyebabnya apa dan cara menghindarinya seperti apa. Itu akan jauh lebih bermanfaat, ketimbang ‘menyimpan’ informasi itu,” paparnya.
Namun terlepas dari itu, Madri berharap, kasus penularan Difteri dapat diatasi serta ada langkah-langkah kongkrit yang dilakukan Pemkab Berau.
Wakil rakyat ini meminta, Dinkes juga dapat memaksimalkan penyaluran vaksinasi Difteri kepada yang membutuhkan.
“Harapannya tidak ada korban lagi,” pinta Madri. (*/ADV)
Reporter : Hendra Irawan
Editor : s4h