TANJUNG REDEB – Pemerintah pusat mengumumkan, bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino tidak akan dicairkan tahun ini. Sebagai pengganti, pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial baru, yakni BLT Risiko Mitigasi Pangan.

Program ini ditujukan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam menghadapi lonjakan harga bahan pangan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, sebelumnya mengusulkan agar bantuan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino pada 2024 tetap dilanjutkan di awal tahun.

Diketahui, BLT ini akan diberikan dengan jumlah Rp200 ribu per bulan selama tiga bulan pertama di 2024 kepada 18,8 juta KPM.

2B BLT EL NINO 2
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Berau Iswahyudi.

Saat di konfirmasi, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Iswahyudi, mengatakan pihaknya juga baru mendengar kabar tersebut melalui petugas pos.

“Saya baru dengar juga dari orang pos. Jadi, kita belum tahu regulasinya seperti apa. Tapi sebenarnya itu sama saja, hanya beda namanya,” ujarnya, Kamis (1/2/2024).

Tahun sebelumnya, BLT El Nino disalurkan sebanyak 3.892 kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Dinsos Berau. Masyarakat mendapatkan Rp400 ribu per orang.

“Tahun kemarin diberikan langsung 2 bulan pada bulan November dan Desember. Jadi, dapatnya Rp400 ribu,” terangnya.

Namun saat ini, pihaknya sedang fokus pada persiapan penyaluran BLT yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau.

“Kita ada BLT kabupaten yang diberikan pada lansia dan yatim piatu,” ungkap Iswahyudi.

Dijelaskan, untuk penyaluran BLT ini dilakukan 3 bulan sekali. Rencananya akan dilakukan pada Maret 2024 mendatang, sesuai dengan Surat Keterngan (SK) yang dibuat.

Tahun ini BLT yang akan disalurkan naik menjadi Rp500 ribu perbulan dari sebelumnya hanya Rp300 ribu.

“Kuotanya masih sama dengan sebelumnya, namun perlu digaris bawahi, lansia yang diberikan bantuan adalah lansia yang tidak mampu. Jadi, tidak semua lansia diberikan BLT,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menganggarkan BLT sebesar Rp2,5 miliar. Sedangkan dari pusat menganggarkan Rp16 miliar yang penyalurannya dilakukan melalui PT POS untuk bantuan pusat dan melalui Bank BPD Kaltimtara untuk BLT APBD.

Digaris bawahi untuk bantuan lansia termasuk Berau atau pusat, lansia yang diberi bantuan adalah lansia yang tidak mampu, apalagi lansia tunggal yang tidak mampu.

Untuk memastikan ketepatan penerima BLT, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Berau dan Ketua RT, agar bisa mendata Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga yang memang di kategorikan berada dibawah garis kemiskinan.

“Jangan sampai ada masyarakat yang tidak memiliki KTP, karena itu penting. Apalagi untuk mendapatkan bantuan, kita akan cek melalui NIK-nya,” tandasnya.(*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h