TANJUNG REDEB – Wilayah Kabupaten Berau terancam kekurangan guru atau tenaga pendidik. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Berau, Mardiatul Idalisa, menegaskan hal itu merupakan ancaman serius.
“Kegiatan pembelajaran tidak akan efektif apabila dalam suatu sekolah defisit (kekurangan) guru atau tenaga pendidik. Ini jadi ancaman serius bagi kita dimasa depan,” tegas Kadisdik Mardiatul Idalisa, kepada berauterkni.co.id, Rabu (31/1/2024).
Dia menjelaskan, peran guru sangat sentral bagi kemajuan sumber daya manusia (SDM), tidak terkecuali di “Bumi Batiwakkal”.
Banyaknya guru yang mulai menginjak usia pensiun serta adanya regulasi yang mengatur tentang pengangkatan tenaga pendidik, menjadi salah satu faktor.
Menurut mantan Sekretsris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau ini, sekolah masih bisa berjalan meskipun dengan peralatan maupun sarana dan prasarana yang terbatas.
Namun, apabila di sekolah itu tidak ada guru, maka dipastikan proses kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan lancar dan jauh dari kata maksimal.
“Misalnya, dalam 3 kelas hanya ada 1 guru, tentu tidak maksimal. Potensi yang perlu diatasi dan diantisipasi jangan sampai terjadi,” tegasnya.
Kini, pihaknya dihadapkan pada pelarangan mengangkat tenaga pendidik berstatus honorer atau pegawai tidak tetap (PTT).
Padahal, pengangkatan guru itu sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan. Belum lagi, sekolah yang berada di wilayah jauh dari kota.
“Ini akan menjadi fokus kami, agar Berau tidak lagi dibayang-bayangi kekurangan guru nantinya,” tekannya. (*)
Reporter : Hendra Irawan
Editor : s4h