TANJUNG REDEB – Sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan menurunkan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau akan mendatangkan maskapai khusus kargo. Hadirnya maskapai khusus pengakut barang untuk komersial itu digadang-gadang bisa menambah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas l Kalimarau Ferdinan Nurdin, mengatakan ini merupakan terobosan dan inovasi yang pertama untuk “Bumi Batiwakkal” untuk mendatangkan maskapai khusus cargo.

“Kita telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa maskapai penerbangan, Bea Cukai, Balai Karantina dan Eksportir,” ungkap Ferdinan.

13E PENINGKATAN PAD BERAU 1

Dijelaskan, maskapai kargo ini berbeda dengan maskapai reguler. Jika maskapai reguler hanya mengangkut penumpang dengan beban maksimal 5 ton. Maka maskapai kargo, khusus pengangkut barang bisa membawa beban hingga 20 ton.

“Dengan adanya maskapai kargo perputaran logistik kargo dan barang bisa lebih cepat. Juga mendukung potensi-potensi yang ada di Berau, sehingga akan mendapatkan multiplier effect mulai dari pertumbuhan ekonomi,” paparnya.

Pesawat kargo yang ready saat ini ada dari dua maskapai, yakni type Boeing 737-800 milik Relindo United Service (RUS) dan Blue Bird Nordic (BBN) Indonesia, yang saat ini sudah melayani penerbangan reguler maskapai kargo.

Rencananya maskapai ini akan melayani penerbangan Berau ke luar negeri dengan transit bandara internasional di Jakarta, Surabaya dan Balikpapan.

Kehadiran maskapai kargo transportasi udara akan menambah pilihan ke masyarakat dan pelaku usaha, khususnya dalam melakukan mobilisasi. Sehingga bisa lewat darat laut dan udara.

Pasalnya, komoditas yang dikirim melalui udara memiliki kualitas lebih bagus dibanding lewat darat dan laut yang membutuhkan waktu, tentu maskapai ini menjadi pilihan alternatif.

Tidak hanya itu, adanya maskapai kargo juga bisa menambah pemasukan asli daerah (PAD) Berau, karena hadirnya kargo ini juga untuk mendukung potensi yang ada di Berau.

“Saat ini, tinggal menunggu kesepakatan antara konsolidator yang mengkoordinir untuk pengoperasian maskapai kargo,” imbuhnya.

Seperti penentuan harga, jenis yang dikirim, tujuan, berapa tonase dalam sehari atau seminggu dan frekuensi penerbangannya. Jika sudah ditentukan, maka dalam waktu dekat sudah bisa dilaksanakan.

Secara terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Asisten II Setkab Berau Ilyas Natsi, menyetujui inovasi yang dilakukan. Karena menurutnya, Kabupaten Berau sudah layak untuk diterbangi pesawat kargo.

“Potensi sudah siap. Di dalam rapat sudah dipaparkan data potensi yang ada di Berau. Banyak sekali yang bisa dipakai dalam penerbangan kargo ini,” bebernya.

Potensi itu sendiri terdiri dari hasil laut, perkebunan, pertanian dan peternakan. Saat ini, Pemkab masih menunggu kesiapan dari maskapai kapan akan masuk ke Berau.

“Dari pelaku usaha ada komitmen, dari bea cukai siap menindak lanjuti dan siap memberikan persyaratannya.  Sehingga tidak ada lagi barang yang dikirim lalu dikembalikan,” terangnya menginginkan. (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h