Kapolres Berau AKBP Steyven Jhonly Manopo.
TANJUNG REDEB – Masyarakat di wilayah Kabupaten Berau perlu mewaspadai akan terjadinya kasus asusila. Pasalnya, selama tahun 2023 lalu, tercatat ada 27 kasus tindak pidana asusila, termasuk korbannya yang masih dibawah umur.
Sepertinya, “Bumi Batiwakkal” masuk dalam kawasan yang rawan akan tindak kejahatan asusila yang menyerang anak di bawah umur. Fakta itu tersaji dalam rentetan kasus yang terjadi selama setahun lalu.
Dalam gelaran konferensi pers, Kapolres Berau AKBP Steyven Jhonly Manopo, mengungkapkan selama setahun lalu, terdapat 27 kasus asusila anak di bawah umur.
Rekaman catatan kriminal itupun menjadi warning atau peringatan atas perlindungan para korban pelecehan di Berau.
“Ini parah betul. Sampai 27 kasus yang diungkap,” kata AKBP Steyven Jhonly, dalam jumpa wartawan yang didampingi anggotanya.
Kasus tersebut menjadi salah satu catatan merah di Berau yang sedang memperjuangkan sebagai wilayah kabupaten layak anak.
Menurut Kapolres, perlu ada perhatian khsusus pemerintah dan APH dalam penegakan terhadap hukum asusila.
Sebab, tidak boleh ada pihak manapun yang berhak merusak masa depan anak bangsa, terkhusus dalam kasus pencabulan.
“Kasusnya ini tinggi. Tolong setiap Polsek di monitor perilaku aneh warga di sekitarnya,” instruksinya kepada jajarannya di seluruh Polsek dan lainnya.
Steyven Jhonly pun berpesan kepada setiap warga Berau dan para korban, untuk segera melaporkan diri bila mengalami tindakan asusila dari kerabat di lingkungannya.
“Jangan takut untuk melaporkan. Kami siap untuk merahasiakan identitas korban,” tegasnya.
Khsusus di Berau, menurut catatan Redaksi berauterkini.co.id, terdapat kasus yang saat ini statusnya masih menggantung. Korban dan terduga pelaku belum mendapatkan keadilan di depan hukum.
Seperti halnya yang terjadi di Maratua pada awal 2023 lalu. Kasus itu perlu menjadi catatan penting pemerintah dan penegak hukum, agar lebih memberikan perhatian terhadap kasus yang berjalan dan menjamin rasa aman terhadap para korban maupun keluarganya. (*)
Reporter : Sulaiman
Editor : s4h