Foto: PT Berau Coal saat menggelar pelatihan pembuatan pakan alternatif bagi kelompok budidaya ikan (Pokdakan) di Kampung Bukit Makmur dan Pandan Sari
TANJUNG REDEB,- PT Berau Coal terus mengukuhkan komitmennya dalam meningkatkan perekonomian dan kemandirian masyarakat dengan menggelar pelatihan pembuatan pakan alternatif bagi kelompok budidaya ikan (Pokdakan) di Kampung Bukit Makmur dan Pandan Sari pada Senin, 27 November lalu.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari upaya pendampingan sebelumnya, di mana perusahaan telah sukses menyelenggarakan pelatihan budidaya ikan air tawar.
Community Development Officer, Laode Jazhari, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal di kampung dampingan sekitar area operasional perusahaan.
“Beberapa waktu lalu, kita telah melakukan pelatihan budidaya ikan air tawar di Kampung Bukit Makmur dan Pandan Sari. Bahkan kita sudah melakukan pengecekan lokasi untuk melihat langsung kondisi kolam ikan yang sebelumnya belum produktif agar dapat kita manfaatkan,” ujar Jazhari.
Analisis potensi di kampung, komunikasi dengan Dinas Perikanan Berau, dan pendampingan yang tepat manfaat menjadi langkah awal dalam menjalankan pendampingan ini. Di Bukit Makmur, terdapat tiga kelompok pembudidaya ikan dengan kolam yang besar dan sudah berjalan, sedangkan di Pandan Sari ada dua kelompok dengan kolam yang juga cukup besar.
Setelah sukses dengan pelatihan budidaya ikan air tawar, PT Berau Coal juga memberikan dukungan sarana agar kelompok pembudidaya dapat membuat sendiri pakan alternatif. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya produksi.
“Karena kita merasakan sendiri, biaya pakan menjadi salah satu beban terbesar dalam membudidayakan ikan,” ucapnya.
Jazhari berharap agar kegiatan ini berjalan lancar dan peserta dapat mengikuti dengan seksama agar ilmu yang diberikan dapat diserap dengan baik, memberikan manfaat, dan meningkatkan keterampilan peserta kelompok pembudidaya.
Setelah pelatihan, PT Berau Coal kemudian akan memberikan tindak lanjut agar program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga berlanjut ke tahap implementasi yang akan didampingi oleh perusahaan yang bersinergi dengan Dinas Perikanan Berau dan Pemerintah Kampung.
“Kita bersinergi dengan seluruh pihak dalam melakukan program pendampingan agar semuanya dapat berjalan dengan baik, sehingga tidak hanya sampai di sini tapi terus berkelanjutan hingga kelompok pembudidaya bisa produktif dan mandiri,” tambah Jazhari.
Sekretaris Kampung Bukit Makamur, Tri Wahyudi, menyatakan bahwa kegiatan pelatihan merupakan langkah lanjutan dalam menanggapi tantangan biaya operasional yang semakin besar dalam membudidayakan ikan. Meskipun kolam dan air di kampung sudah cukup memadai, tantangan utama saat ini adalah biaya pakan.
Dengan harapan agar pelatihan pembuatan pakan alternatif dapat menyajikan solusi yang mudah dan ekonomis, Tri Wahyudi menyambut baik kegiatan ini dan mengajak masyarakat untuk sungguh-sungguh terlibat dalam budidaya ikan air tawar.
“Terima kasih kepada PT Berau Coal atas perhatian dan dukungannya. Mari kita buktikan bahwa budidaya ikan berpotensi besar dan menghasilkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pokdakan Jaya Makmur di Kampung Bukit Makmur, Solihin, menyambut baik pelatihan ini, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan inspirasi tentang budidaya ikan yang produktif dan menghasilkan.
Meskipun kelompoknya menghadapi kendala, terutama terkait biaya pakan, Solihin berharap pelatihan ini dapat meningkatkan produktivitas kelompoknya.
Solihin mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal atas bantuan dan dukungan kepada kelompok pembudidaya ikan.
“Selain ilmu, ini juga jadi motivasi penyemangat,” ucapnya. Ia berharap bantuan dan pendampingan yang diberikan dapat terus berlanjut sehingga dapat meningkatkan perekonomian anggota kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. (*)