Foto: Manajeme KLK Berau kala melakukan penanaman pohon. 

TANJUNG REDEB- Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia yang diperingati setiap 28 November, Kuala Lumpur Kepong (KLK) Group, melakukan penanaman pohon serentak di seluruh anak perusahannnya, pada Selasa (28/11).

Presiden Direktur PT Hutan Hijau Mas KLK Group, Janaki Raman, didampingi Manajer Humas, Joko R Utomo dan Team Leader Sustainability, Lubis Yohanis menjelaskan, penanaman pohon tersebut dilakukan serentak tidak hanya region KLK di Berau, tapi di Indonesia, Malaysia dan Afrika.

Adapun total pohon yang ditanam seluruh anak perusahaan KLK di Berau, yakni PT Hutan Hijau Mas, PT Malindomas Perkebunan, PT Satu Sembilan Delapan, PT Jabontara Eka Karsa dan PT Tekukur Indah, sebanyak 278 pohon.

“Kegiatan ini dilakukan setiap tahun dengan komitmen turut serta menghijaukan dunia,” ujarnya.

Adapun pohon yang ditanam adalah pohon jenis kayu hutan dan pohon buah untuk disekitar perumahan karyawan. Lanjut dia, dalam peringatan penanaman pohon kali ini, KLK Group menargetkan 1 juta pohon di seluruh wilayah kerjanya dan sedang berprogress hingga saat ini.

“Kami juga menjalin kerja sama dengan perusahaan lain, untuk kegiatan penanaman pohon. Termasuk membantu masyarakat dengan cara memberikan bibit pohon untuk ditanam,” jelasnya.

31bb9a2f f85c 44de a08c 5830c4825e96
Foto: Manajemen KLK Berau saat memperingati hari menanam pohon Nasional 2023.

Dengan menanam pohon sebanyak mungkin, dirinya berharap semua sumber kehidupan dapat kembali menjadi lebih baik, mulai dari oksigen, hingga perekonomian karena dengan menanam pohon buah, juga akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat yang memanfaatkan buah tersebut sebagai komoditi yang bernilai jual.

“Kami juga memiliki tim khusus atau pendamping, agar pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik,” tuturnya.

Selain dengan menjaga lingkungan berupa menanam pohon, KLK Group juga berkomitmen menjaga keberlangsungan lingkungan dengan menerapkan Peraturan pengurangan penggunaan botol plastic sekali buang dan menggantinya dengan botol minuman yang bisa di pakai berulang kepada seluruh karyawan terutama di areal kerja dan kawasan hutan di sekitarnya.

“Sebab, botol plastik sangat sulit untuk terurai, dan memakan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk mengurainya,” pungkasnya. (/ADV)

Reporter: Hendra Irawan