Foto: Bantuan Aspirasi Wakil Ketua 1 DPRD Berau, Syarifatul Syadiah Berupa Box Ikan Yang Diberikan Kepada Nelayan
TANJUNG REDEB- Sebagai dorongan dan bentuk kepedulian terhadap nelayan yang ada di wilayah perkotaan, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Syarifatul Syadiah menyalurkan bantuan kepada nelayan berupa 2 unit kapal, 24 pukat, dan 12 box ikan di Kelurahan Karang Ambun.
Adapun bantuan tersebut bersumber dari dana aspirasi yang merupakan tindak lanjut dari usulan masyarakat, saat dirinya melakukan reses di Daerah Pilihan (Dapil) l Tanjung Redeb.
“Tentunya kita ingin memajukan kelompok nelayan baik dari ekonomi dan produksi mereka bisa lebih baik makanya saya berinisiatif memberikan sebagian dari Aspirasi saya,” kata Sari kepada Berauterkini.
Sari berkomitmen, dukungan kepada nelayan akan terus dilakukan. Apalagi sumberdaya alam yang dimiliki sangat luas, terutama pada daerah pesisir.
Menurutnya, ini merupakan hal yang perlu diperhatikan. Jangan sampai karena kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh nelayan di Kabupaten Berau, potensi ini malah dinikmati oleh nelayan dari luar.
“Selama masyarakat masih mengusulkan kita akan terus bantu jangan sampai potensi ini dinikmati oleh nelayan dari luar,” tuturnya.
Dirinya tidak ingin para nelayan menggunakan bom untuk mendapatkan hasil laut dengan alasan tidak memiliki alat yang memadai.
“Prinsip kita ingin menjaga kelestarian sumberdaya alam agar bisa dinikmati oleh anak cucu kita nantinya,” bebernya.
Selain itu, saat menghadiri festival Maratau Jazz and Dive Fiesta dirinya menyempatkan untuk berkunjung ke Kampung Bohe Silihan yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Dia berharap masyarakat disana bisa menciptakan usaha yang dapat memaksimalkan pendapatan mereka. Salah satunya memanfaatkan hasil laut dengan mengolah ikan tangkapan menjadi produk yang bisa di ekspor dan memiliki nilai yang lebih tinggi.
“Dengan kekayaan alam yang ada saya berharap masyarakat bisa menciptakan peluang usaha sendiri dengan mengolah ikan tangkapan mereka jadi tidak berupa ikan mentah agar memiliki nilai jual yang tinggi,” pungkasnya. (adv)
Reporter: Dini Diva Aprilia