Foto: Penampilan Monita Tahalea dalam acara puncak Maratua Jazz.

TANJUNG REDEB – Event Maratua Jazz, di bibir pantai Teluk Harapan, pada Sabtu (25/11/2023) malam lalu telah berakhir. Ratusan kawula muda hingga orang tua larut dalam kemeriahan penampilan penyanyi ibukota Monita Tahalea.

Kemeriahan itu, menjadi penghujung dari rangkaian Maratua Jazz yang juga diisi dengan lomba Pokdarwis se-Kaltim, Manutung Jukut, menyelam di Pulau Kakaban, dan rangkaian kegiatan lainnya.

Bila hari pertama Maratua Jazz dihadiri oleh Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dan Bupati Berau Sri Juniarsih, pada malam terkahir sejumlah anggota dewan menyempatkan diri menikmati kemeriahan jazz yang ditonton sekitar 500an wisatawan dan warga Maratua dari 4 kelurahan.

Co-Founder Maratua Jazz Juriansyah, mengaku kaget lantaran penampilan Monita Tahalea malam tadi berhasil menyihir mata para penonton yang turut menyanyikan musik jazz yang sempat viral beberapa tahun belakangan ini.

“Luar biasa Monita, jebolan Indonesian Idol memiliki penggemar di ujung pulau terluar Indonesia,” kata Rian sapaan dia.

Dirinya mengutarakan ucapan terimakasih atas dukungan semua pihak atas suksesi gelaran Maratua Jazz tahun ini. Mulai dari pengelola pemerintah daerah, pelaku wisata di Maratua, sponsor, pelaku UKM, wisatawan domestik, hingga para pengelola hotel kelas wahid yang setia mendukung Maratua Jazz.

“Ini juga berkat antusias para warga Maratua yang sudah teruji memiliki Hospitality yang baik terhadap wisatawan,” ujarnya.

Tak ada gading yang tak retak, Rian mengakui pula pada gelaran Maratua Jazz tahun ini memiliki kekurangan yang harus diperbaiki pada tahun selanjutnya.

Ia berjanji, bila mendapat dukungan penuh oleh warga Bumi Batiwakkal, Maratua Jazz disiapkan sebagai jawaban atas kesejahteraan masyarakat Maratua hingga Berau. Maratua Jazz pada 2024 mendatang akan dikemas dengan lebih apik dan mendatangkan artis yang lebih populer di Indonesia.

“Semua itu butuh dukungan, maka itu kami butuh suport moril dari warga Berau untuk menjadikan Maratua Jazz jadi event kelas internasional,” pinta dia.

Sementara itu, salah satu pelapak oleh-oleh Maratua Jazz, Yani, mengaku dagangannya ludes diborong oleh pengunjung Maratua Jazz.

Meski demikian, dia tetap meminta kepada penyelenggara untuk dapat mendatangkan wisatawan mancanegara dengan jumlah yang lebih banyak lagi agar kerajinan lokal dapat dikenal di luar negeri.

“Maratua Jazz tahun ini lebih baik. Ramai. Alhamdulillah dagangan saya ludes,” ujarnya.

Memberikan apresiasi terhadap penyelenggara Maratua Jazz, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, menyatakan bila event pariwisata di kawasan pulau terluar Indonesia tersebut mesti lebih intens digelar.

Menurut dia, gelaran itu menjadi semangat untuk menjaga Maratua untuk tidak dicaplok oleh daerah lain dan negara lain. Sebab, sejatinya Pulau Maratua itu milik Berau dan Indonesia.

“Ini membuktikan bila pemerintah serius memperhatikan kemajuan dunia pariwisata di Maratua,” ucapnya.

Sebagai informasi, gelaran Maratua Jazz pada 2024 mendatang bakal digelar pada awal Oktober. Diperkirakan pada 5-6 Oktober 2023. Sehingga dibutuhkan dukungan semua pihak agar banyak wisatawan yang mengetahui event tersebut dan mau berwisata ke Maratua. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman