Foto: Sekda Berau Muhammad Said ditemani Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, berkeliling ke meja peserta untuk menikmati hasil olahan masakan para peserta.

TANJUNG REDEB – Puluhan jenis olahan ‘Ancur Paddas’ alias bubur paddas dan makanan hasil olahan dari kekayaaan laut ditampilkan dalam  event pekan ekonomi kreatif.

Selain produk hasil olahan dari para juru masak, di panggung milik tuan rumah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, hasil kreatifitas para pelaku UKM Berau juga turut dijejerkan dalam satu tenda khusus.

Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, mengatakan bila semangat dari lomba kuliner lokal tersebut sebagai wujud pelestarian budaya lokal khususnya di bidang kuliner.

Upaya itu dianggap penting agar keberadaan bubur Ancur Paddas tetap jadi makanan yang disajikan di meja makan saat sarapan. Sebab, bubur kerap menjadi kudapan pilihan kebanyakan warga kala hendak berangkat sekolah maupun kerja.

“Ini bagian dari upaya pemerintah untuk tetap membuat masakan lokal tetap eksis di masyarakat,” kata Ilyas sapaan dia.

Oleh karena itu, dalam teknis lomba tersebut. Disbudpar sengaja meminta para peserta untuk menyiapkan informasi terkait bahan dasar pembuatan dan cara memasak di setiap meja peserta.

“Nah biar sekalian melihat bahan apa saja yang harus disiapkan, bisa sekalian nanti dipraktekkan di rumah,” beber dia.

Selain menjadi santapan yang dapat dinikmati di setiap rumah. Harapan besar Disbudpar Berau, seluruh wisatawan lokal hingga mancanegara dapat menikmati makanan tersebut.

Kudapan itu menjadi salah satu pilihan yang disajikan di setiap warung makan, restoran, hingga hotel.

“Karena selain warga lokal, orang luar juga mesti tahu keenakan dari Ancur Paddas ini,” ucap dia.

Oleh karena itu, ke depan dia bakal melaksanakan pelatihan bagi para koki di Berau untuk mengetahui cara memasak Ancur Paddas. Selain itu, pihaknya juga bakal mendorong pemerintah membuat regulasi khusus terkait penyediaan Ancur Paddas di setiap hotel dan restoran.

“Nah kami yang jemput bola. Kami siapkan pelatihanmya,” ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Berau Muhammad Said, mengutarakan apresiasi bagi penyelenggara event tersebut. Sebab, masih memiliki perhatian terhadap kebudayaan daerah.

Tentunya pemerintah juga turut mendukung event serupa agar dapat digelar kembali. Cara itu dianggap cukup efektif untuk memperkenalkan makanan lokal kepada khalayak luas.

“Tentu akan kami support terus. Ini kegiatan positif,” ujar Said sapaan dia.

Dengan kesuburan tanah di Bumi Batiwakkal dan kekayaan laut yang melimpah, dianggap Said sebagai peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi mandiri di tengah masyarakat.

“Bahan bakunya tersedia di alam. Bisa diolah dan bisa memberikan keuntungan. Cukup berpeluang dari sisi bisnis kreatif,” ucap dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman