Foto: Revitalisasi kamar bola yang telah rampung dikerjakan oleh pemerintah.

TANJUNG REDEB – Pembentukan Kota Tua Teluk Bayur sebagai destinasi wisata kawasan perkotaan digarap serius pemerintah. Sejumlah langka revitalisasi bangunan hingga peninggalan sejarah dilakukan demi memunculkan daya tarik wisata.

Diungkapkan Kepala Bidang Bina Pengembangan Destinasi Wisata, Samsiah Nawir, bila langkah tersebut menjadi tahapan menuju kemandirian ekonomi masyarakat dari sektor wisata.

“Kami agendakan beberapa revitalisasi bangunan, selain Kamar Bola,” kata Samsiah saat dihubungi awak Berau Terkini belum lama ini.

Adapun beberapa agenda revitalisasi tersebut, diantaranya pemakaman jenazah warga Belanda, kolam renang Belanda, kemudian pemugaran makam wali Si Panaik, revitalisasi dermaga Silo dan revitalisasi kawasan menuju Museum Si Raja.

Kemudian, Disbudpar Berau menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau bakal merevitalisasi kembali terowongan pemerintahan Belanda yang dijadikan jalur angkut batubara pada zaman dahulu.

“Itu beberapa agenda revitalisasi yang akan digalakkan di Teluk Bayur, Kota Tua,” beber dia.

Agenda tersebut tak lepas dari rencana Disbudpar Berau menyulap Kamar Bola Teluk Bayur, menjadi Museum Batubara. Rencana besar yang digagas sejak beberapa tahun lalu.

Oleh karena itu, Samsiah juga menyampaikan bila di destinasi wisata Kota Tua Teluk Bayur, bakal dibangun beberapa sarana dan prasarana pendukung objek wisata.

Terdapat sejumlah fasilitas yang bakal dibangun, seperti Cafe Stainkollen, kamar penyewaan kostum untuk wisatawan dengan nuansa khas orang Belanda, toilet, hingga penyewaan lokasi untuk foto momen pernikahan, foto keluarga, hingga dokumentasi jamak lainnya.

“Itu masuk dalam bagian pengembangan destinasi wisata Kota Tua,” ujar dia.

Selain itu, pemerintah juga bakal menyiapkan fasilitas wisata susur sungai. Menurut rencana, nantinya dermaga di sekitaran Cafe Stainkollen bakal dijadikan titik awal keberangkatan.

Saat susur sungai, wisatawan bakal diajak untuk menyusuri sungai Kelay dan Segah dalam satu kali keberangkatan. Menuju DTW Museum Gunung Tabur dan Keraton Sambaliung.

Selain fokus pembangunan infrastruktur DTW, pemerintah juga mempersiapkan agenda peningkatan kapasitas SDM di kawasan Kota Tua, Teluk Bayur. Seperti pembinaan dan peningkatan kapasitas Pokdarwis, pembinaan UKM dan pendataan seluruh potensi ekraf.

“Kami masih terus mengejar progres tersebut. Semoga secepatnya dapat rampung dan diluncurkan sebagai destinasi wisata,” tutur dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman