Foto:  Bupati Sri Juniarsih

TANJUNG REDEB- Sepertinya rayuan Pemprov Kaltara mengajak Berau bergabung ke Bumi Benuanta, hanya menjadi cinta bertepuk sebelah tangan. Pasalnya Pemkab Berau enggan lepas dari Kaltim, dan lebih tertarik dengan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bupati Berau Sri Juniarsih secara tegas mengatakan, tidak akan melepaskan diri dari Kaltim. Bahkan, dirinya juga tidak ingin berpanjang lebar menanggapi rencana penggabungan yang digagas Pemprov Kaltara tersebut.

Meskipun pada Senin (6/11/2023), tim independen yang diprakarsai Gubernur Kaltara, telah menyampaikan laporan kajian kelayakan penggabungan Berau ke Kaltara.

“Berau (hanya) untuk Kaltim,” tegasnya singkat, sambil beranjak pergi.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Berau, Syarifatul Syadiah mengatakan, rayuan Kaltara untuk Berau sebenarnya baru dimunculkan kembali. Menurutnya, sah-sah saja pihak Kaltara menginginkan Berau.

Hanya saja, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang oleh Kabupaten Berau. Terkait apa keuntungannya ketika bergabung, dan apa kerugian Berau ketika tidak lagi meniadi bagian dari Provinsi Kaltim.

“Itu harus diperhitungkan juga. Jangan sampai, kita malah yang paling dirugikan nantinya,” terangnya.

Namun, dirinya menilai, apa yang sudah dirasakan selama dengan menjadi bagian dari Provinsi Kaltim, sudah cukup bagus untuk Berau. Sehingga dari pendapatnya, lebih baik tetap menjadi bagian dari Pemerintah Provinsi Kaltim.

Apalagi kata dia, proyek IKN juga cukup menjanjikan bagi pembangunan di Kabupaten Berau. Potensi ini juga kata dia, tidak bisa dihindari dan menjadi kesempatan Berau untuk mencari “panggung” sebagai bagian dari daerah penyangga IKN.

“Saya kira, Berau tetap menjadi bagian dari Kaltim adalah yang terbaik untuk Kabupaten Berau,” pungkasnya. (/)

Reporter: Hendra Irawan