TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau tahun 2021 ini menerima Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat sebesar Rp 200 miliar lebih. Dikatakan Bupati Berau Sri Juniarsih, nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk sejumlah pembangunan di Bumi Batiwakkal berbasis padat karya. Sebagai langkah pengurangan pengangguran.
Bupati perempuan ini menyampaikan bahwa, program padat karya merupakan program Pemerintah yang berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat desa atau kampung. Dimana, dalam sejumlah proyek pemerintah yang masuk di suatu kampung akan dikerjakan oleh masyarakat setempat.
“Program padat karya ini bertujuan untuk membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, menambah pendapatan masyarakat, mengurangi pengangguran sementara, mengurangi angka kemiskinan, mengurangi kesenjangan ekonomi dan lainnya,”jelasnya,Kamis (6/5/2021).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dalam dalam pelaksanaan kegiatan padat karya, Pemerintah lebih menyasar untuk pengangguran, setengah pengangguran serta Kampung atau Kelurahan yang membutuhkan bantuan untuk memanfaatkan sumber daya alamnya dan warganya antusias untuk memperbaiki sarana umum yang mendukung perekonomian di wilayah yang tertinggal.
Atau bisa juga pembangunan jalan usaha tani, pembangunan irigasi persawahan atau pemeliharaan jalan secara berkala. Bisa juga untuk pembangunan fisik tetapi cenderung lebih sedikit.
Adapun dalam pelaksanaannya, program padat karya ini direalisasikan melalui sejumlah mata anggaran, baik itu DAK, atau Alokasi Dana Kampung (ADK).
Harapannya, semua kampung dapat menerapkan sistem ini dengan maksimal sehingga pengurangan pengangguran akibat pandemic COVID-19 teratasi.
“Pada dasarnya, kegiatan padat karya merupakan program pemberdayaan masyarakat desa khususnya masyarakat yang secara ekonomi masih kekurangan dan marginal,”ujarnya.
Program padat karya merupakan salah satu gagasan presiden Jokowi yang disampaikan dalam rapat koordinasi bersama kepala daerah se Indonesia belum lama ini. Kenapa pemerintah mendorong untuk dilaksanakan padat karya, sebab saat ini fokus pemerintah pusat dan daerah pemulihan ekonomi warga pasca pandemi. “Apalgi banyak kita tahu bersama tahun 2020 banyak sekali pengurangan karyawan. Sehingga kegiatan ini sangat tepat meskipun ini sudah berjalan sebelum ada pandemi dengan sebutan kegiatan swakelola,”tutupnya.(tim)