Foto: Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir

TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau tengah berupaya mendaftarkan aset cagar budaya di Berau ke nasional melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI).

Langkah pendaftaran aset budaya tersebut, merupakan instruksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim yang diinstruksikan ke Disbudpar Berau belum lama ini.

Kepada Berau Terkini, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, mengatakan sejauh ini pemerintah daerah telah melakukan upaya pendataan. Namun aset tersebut masih masuk dalam pendataan di tingkat daerah. Belum ke nasional.

“Kami baru dapat surat dari provinsi, kami baru akan kirim datanya ke provinsi,” kata Ilyas, ditemui usai pelantikan dan sumpah jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, di Balai Mufakat, pada (27/10/2023) pagi tadi.

Diketahui, Tim ahli cagar budaya (TACB) yang baru terbentuk dan sudah bersertifikat saat ini adalah Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN), TACB Jatim dan TACB Surakarta.

Ilyas menjelaskan, nantinya akan ada kerjasama antara Pemprov Kaltim dan pihak TACBN dalam memberikan penilaian terhadap aset cagar budaya di Berau tersebut.

“Nanti akan dilanjutkan pencatatan aset itu ke nasional melalui kerjasama ke kementrian,” ucap dia.

Menurut data yang berhasil dihimpun Disbudpar Berau, aset kebudayaan di Berau pada 2020 terbagi atas; Desa Adat/Budaya/Sejarah sebanyak 6 lokasi. Kemudian desa wisata sebanyak 9 kampung. Situs dan BCB, 635. 3 lembaga budaya dan 3 kelompok kesenian.

Data tersebut yang sejauh ini telah diarsipkan oleh pemerintah. Dan dipastikan belum ada upaya pengklaiman dari kelompok tertentu.

“Kami pastikan aman aset-aset itu. Tinggal didata secara nasional,” ujarnya.

Dalam menjaga aset tersebut, pemerintah juga telah menyiapkan petugas khusus untuk menjaga cagar budaya yang berada jauh dari pusat kota. Para petugas jaga tersebut, terdata sebagai tenaga perbantuan dan mendapatkan honor per bulan.

“Yang gaji itu dari provinsi,” ucapnya. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman