TANJUNG REDEB – Perhatian pemerintah daerah kepada yatim piatu korban Covid-19 bukan hanya isapan jempol. Sebanyak 190 anak yatim di Berau mendapatkan santunan tunai langsung dari Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.

Pemberian tersebut diberikan secara simbolis kepada 27 anak yatim piatu. Tiap anak mendapat santunan sebesar Rp 2 juta.

Isran Noor menjelaskan bahwa bantuan tersebut masih berupa jangka pendek untuk meringankan para anak yatim yang ada di Berau. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bantuan akan kembali diberikan sesuai dengan perkembangan data yang ada.

“Ini bantuan sementara, masih jangka pendeknya,” ujar Isran Noor.

Dalam kesempatan yang sama, bantuan juga datang dari IKA Unmul. Organisasi yang menghimpun para alumni Universitas Mulawarman itu, yang juga dipimpin Isran Noor, memberikan bantuan berupa bingkisan yang berisi sembako. “Juga ada bantuan dari Ikatan Alumni Mulawarman berupa 1.000 sembako. Ke depannya, akan ada bantuan lagi untuk jangka panjang,” jelasnya, Jumat 10 September 2021.

Mantan Bupati Kutai Timur itu menyebut, pihaknya tetap akan memberikan bantuan jangka panjang kepada anak yatim. Tak hanya di Berau, tapi skalanya akan diberikan kepada seluruh korban di kabupaten kota se-Kaltim. Seperti pemberian beasiswa, yang disokong oleh Pemprov Kaltim.

Saat ini Pemprov Kaltim sedang mematangkan payung hukum untuk melindungi yatim piatu korban covid. Di antaranya akan menjamin pendidikan anak yatim hingga SMA. Namun dengan catatan anak yatim diharuskan berada di rumah tinggal, panti asuhan di bawah pantauan langsung dari pemerintah.

Juga, jika ada anak yatim  yang masih berkuliah, akan diberikan beasiswa langsung. Begitu juga, jika setelah level pendidikan menengah atas, anak yatim piatu memilih untuk berkuliah di Universitas Mulawarman, maka akan dipastikan biaya pendidikan gratis.

Isran Noor juga menjelaskan, sejauh ini secara keseluruhan dana sudah tersalur sebesar Rp 2,25 miliar dari Pemprov untuk 1.276 anak. “Mudah-mudahan ini membantu dan ke depannya akan tetap kita pantau,” ungkapnya.

Selain santunan, nantinya akan ada tunjangan kematian sebesar Rp 10 juta kepada ahli waris akibat kematian Covid-19. Untuk langkah ini, pendataan masih terus dilakukan.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Bupati Berau Sri Juniarsih berterima kasih atas kepedulian Pemprov Kaltim untuk memperhatikan anak yatim piatu yang ada di kabupaten Berau. Langkah ini menjadi bagian dalam kolaborasi membantu para anak-anak yang telah ditinggalkan orang tuanya akibat covid-19.

“Semoga anak kita yang ditinggalkan ini bisa tetap semangat. Dengan banyaknya kepedulian dari pemerintah kepada mereka diharapkan bisa membuat anak kita menjadi generasi yang kuat dan tumbuh sesuai dengan cita-cita yang diinginkan,” katanya.

Menurutnya, anak-anak yang telah ditinggalkan orangtuanya ini merupakan tanggung jawab bersama. Mulai dari pemerintah dan masyarakat lainnya untuk bahu-membahu dalam membantu mereka.

“Mari kita munculkan kepedulian bersama. Ditinggalkan orang tua sangat berat. Mari kita terus berikan semangat kepada mereka,” bebernya.

Langkah serupa dari Pemprov Kaltim juga dilakukan Pemkab Berau. Dikatakan Sri Juniarsih, pihak Pemkab Berau akan terus bersinergi untuk membantu korban akibat pandemi covid-19 di Bumi Batiwakkal.

“Kami usahakan membantu yang terbaik, entah itu dari bantuan sembako, bantuan uang tunai, termasuk dalam mencapai herd Immunity,” tutupnya. (*)

Editor: RJ Palupi