Foto: Faksinasi yang dilaksanakan TNI AU di Bandar Udara Kalimarau

TANJUNG REDEB – Vaksinasi bagi pelajar Berau yang sudah dijadwalkan 6 September 2021, dipastikan meleset. Ketersediaan stok vaksin di Berau menjadi penyebab mundurnya jadwal vaksinasi.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, vaksinasi kepada sejumlah anak usia 12-17 tahun di Berau terpaksa mundur dari jadwal semula. Ia menyebut, sebenarnya, vaksinasi untuk pelajar usa 12-17 tahun bukan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Namun vaksinasi itu akan dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negera (BIN) berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kesehatan.

Stok vaksin yang terbatas menjadi alasan agenda ini belum mampu direalisasikan. “Seperti dari banyak pintu, vaksinasi pada anak ini dari BIN, kami cukup mengakui bahwa kalau menunggu kami, tentu pelaksanaannya akan lebih lama lagi,” katanya, Kamis 8 September 2021.

Meski begitu, pihaknya tetap berupaya agar pelaksanaan vaksinasi anak bisa berlangsung di Kabupaten Berau. Mengingat, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan segera berlangsung. Bahkan saat ini dalam tahapan pendataan wilayah yang masuk zona hijau lokal.

“Kami harap bisa secepatnya berlangsung pada September ini. Urgensinya memang untuk PTM. Kalau guru, sudah mencapai 80 persen pelaksanaan vaksinasi,” ujarnya.

Bila ini terealisasi, rencana awal vaksinasi pada anak usia 12-17 tahun akan ditujukan terlebih dahulu ke daerah yang berada di zona merah. Seperti empat kecamatan kota, Sambaliung, Tanjung Redeb, Gunung Tabur dan Teluk Bayur.

Rencananya, vaksin yang digunakan nantinya jenis Sinovac. Sebab kata Iswahyudi,  ketersediaan stok yang  jauh lebih banyak. Juga, efek pasca vaksin yang tidak begitu kuat menjadi salah satu alasan.

“Dalam artian, kemungkinan besar hanya akan menimbulkan efek mengantuk dan cenderung bisa diterima oleh tubuh anak,” ungkapnya.

Terpisah, Dinas Pendidikan Berau memang sedang berkomitmen untuk menekan penyebaran kasus covid pada anak. Terutama anak dengan kasus OTG maupun tertular dari keluarganya di rumah.

Kepala Dinas Pendidikan Berau, Murjani mengakui, menjelang wacana pembukaan PTM dan seiring penambahan kasus di Bumi Batiwakkal, ada saja anak dengan kategori umur 6-17 tahun terjadi kasus positif. Namun, untuk pemberian vaksinasi pada anak kini urgensinya memang lebih mengarah kepada PTM. Lantaran, tidak bisa dimungkiri persiapan PTM harus tetap dilakukan. Alasannya, sudah hampir 2 tahun sekolah tatap muka tidak terlaksana.

“Ya, dengan adanya vaksin, memang sangat berpengaruh pada penyebaran virus, karena sifatnya memperkebal imunitas. Kami coba mewujudkan dengan bantuan secepatnya, agar tetap terlaksana,” tutup Murjani. (*)

Editor: RJ Palupi