Foto: Pemkab Berau kala menerima kunjungan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibukota Nusantara (IKN)

TANJUNG REDEB- Kunjungan kerja Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibukota Nusantara (IKN) Alimuddin, selama dua hari di Kabupaten Berau, yakni Jumat dan Sabtu (13-14/2023) diyakini bakal berikan efek positif untuk peningkatan pariwisata di Bumi Batiwakkal.

Plt Sekda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau Sujadi mengatakan, kedatangan rombongan dari otorita IKN tersebut yakni melakukan audiensi dengan OPD Kabupaten Berau.

Audiensi sendiri digelar di ruang Sangalaki, Kantor Bupati Berau. Dikatakannya, Berau merupakan salah satu daerah penting dalam menyangga IKN. Apalagi, Berau memiliki sektor pariwisata yang luar biasa

“Kedatangan pihak otoritas IKN ini tentu membawa angin segar bagi Berau, akan terlibat dalam proyek besar IKN ke depan. Apalagi dengn statusnya sebagai penyangga IKN, akan membawa efek domino luar biasa bagi sektor pariwisata di Berau,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Berau memiliki semua potensi yang dubutuhkan. Seperti destinasi wisata bahari dan bawah laut. Dan wisata alam dan budaya yang sudah dikenal luas.

“Kami yakin, seluruh potensi dan sumber
daya yang ada di Kabupaten Berau akan semakin berkembang. Ditambah, tumbuhnya iklim berusaha ataupun investasi diprediksi akan tumbuh pesat,” ujarnya.

Dijelaskannya juga, masyarakat kini harus bisa buat bisnis berbasis kearifan lokal, dan membuka peluang seluas-luasnya untuk perekonomian berkelanjutan.

“Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen kuat untuk memaksimalkan potensi kekayaan pariwisata untuk kesejahteraan,” bebernya.

Pasalnya,kata dia, kedepan UMKM dengn kearifan lokal akn menjadi salah satu misi Pemkab. Yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha berbasis pariwisata dan kearifan lokal.

“Kami memiliki perhatian besar terhadap kepariwisataan dengan mengalokasikan anggaran pengembangan pariwisata dari APBD Kabupaten Berau pada tahun 2023 senilai Rp3,6 Triliun, yang mana Rp220 Miliar dialokasikan khusus untuk pembangunan kepariwisataan lintas OPD,” tuturnya.

Besar harapannya dan para pelaku dunia pariwisata Kalimantan Timur dapat terus bersinergi dan saling mendukung untuk memajukan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Kalimantan Timur.

“Karena kami tidak dapat bekerja sendiri,
melainkan membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat, Pemprov Kaltim, serta stakeholder terkait, khususnya Otorita Ibukota Nusantara,” pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Sosial dan Budaya, Alimuddin mengatakan, Berau memiliki potensi yang luar biasa. Apalagi, pengembangan wisatanya juga tidak akan dilakukan sendiri, tapi akan bekerjasama dengan pihak lain.

Yang mana semua destinasi di Kalimantan Timur akan dikolaborasikan dengan daerah lain. Seperti wisata di Kukar, Kutim dan sejumlah daerah lainnya. Kolaborasi itu akan dikemas layaknya trip wisata.

“Nah ini akan dikakukan nanti. Misalnya, ketika ada kunjungan, apakah ke Samarinda dulu, atau Balikpapan dulu. Itu nanti akan dikemas. Skemanya seperti itu. Jadi tripnya, dibawa keliling daerah baru ke IKN, baru mereka kembali pulang,” terangnya.

Apalagi, berdasarkn data dari kunjungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahwa kunjungan wisata di Kaltim rerata 1,5 hari. Itu nilai rata-ratanya.

“Kami inginnya kunjungan wisata itu diatas dua hari. Jadi ketika mereka berkunjung jangan sampai 1 hari pulng. Minimal 2 hari. Karena bisnis pariwisata itu adalah bisnis kebahagiaan,” jelasnya.

Ditambahkannya juga, dengan hadirnya IKN juga akan menjadi solusi mengenai keterbatasan jaringan di tempat wisata. Sebab kata dia, hadirnya IKN di Kaltim, tentu akan meningkatkan pemerataan pembangunan. Salah satunya pemerataan jaringan telekomunikasi.

“Tentu ini akan mengikuti. Karena jaringan telekomunikasi salah satu yang terpenting untuk membuat pengunjung bahagia. Begitu juga dengan masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata. Ini yang diharapkan dapat terwujud kedepan,” pungkasnya. (*/)

Reporter: Hendra Irawan